Media Bawean, 8 September 2013
Untuk memberi kepastian agar 42 (empat puluh dua) Calon Jemaah Haji asal bawean bisa bergabung bersama CJH Gresik di Kloter 14, 15 dan 16. Para CJH asal Bawean ini diajak berangkat bersama rombongan Bupati dan Pramuka saat Rombongan tersebut bertolak menuju Gresik, Sabtu malam (7/9).
Dengan menumpang kapal Dharma Ferry VIII milik Dharma Lautan Utama (DLU) yang berkapasitas seribu penumpang, Bupati bertolak menuju Gresik mengakhiri kunjungan kerja dan perkemahan akbar selama 4 hari di Bawean. “Dari pada tidak ada kepastian karena cuaca yang tidak menentu, sebaiknya para CJH asal Bawean ini berangkat bersama Kami” ujar Sambari disetiap kesempatan saat bertatap muka dengan warga di Bawean.
Menurut rencana CJH asal Bawean ini akan bergabung dengan 1349 CJH Gresik lainnya dan berangkat bersama pada tanggal 17 dan 18 September 2013. Namun karena tidak adanya kepastian Cuaca, maka lebih baik tawaran Bupati ini diterima saja dari pada gagal berangkat. “Toh gak lama lagi hanya menunggu sembilan hari dan keberangkatannya juga gratis. “Adanya jeda waktu sembilan hari akan kami pergunakan untuk persiapan agar pelaksanaan ibadah haji nanti lancar” hal ini diungkapkan oleh Ismail Lutfi (38) CJH asal Desa Sawahmulya, Sangkapura.
Memang suasana di Jalan-jalan seluruh Bawean menjelang keberangkatan kapal Dharma Ferry VIII yang akan mengangkut rombongan Bupati Gresik, Pramuka dan CJH Bawean sedikit berbeda. Sejak siang hari sampai malam terlihat kemacetan dimana-mana. Terutama di jalanan menuju arah pelabuhan. Keberangkatan CJH asal Bawean seakan memberi pemandangan dan suasana berbeda. “ Gak biasanya Bawean macet seperti ini, suasananya mirip suasana lebaran” ujar Basith warga setempat melalui kabag Humas, Agus Setya Prambudi.
Beberapa pemandangan yang sangat kontras dan sempat memacetkan jalanan menuju dermaga Bawean yaitu, banyaknya iring iringan CJH. Para CJH yang menaiki mobil station atau sedan, diikuti oleh rombongan mobil pick up berkanopi yang sarat penumpang. Belum lagi puluhan motor bahkan ratusan moto yang ada dibelakangnya ikut memberi suasana tersendiri.
Sementara Dalam keterangannya, Kepala Dinas Perhubungan, Nuruddin melalui kabag Humas juga menyatakan, ajakan Bupati ini tepat. Mengingat kondisi cuaca saat ini tidak menentu. Kadang diprediksi laut tenang, ternyata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan pengumuman ombak tinggi. Dengan demikian kami harus melarang pelayaran. “Saat ini, Sabtu dan Minggu memang terpantau normal. Sehingga kapal-kapal melakukan pelayanan penumpang seperti biasanya” ujarnya. (sdm)
