Media Bawean, 5 Oktober 2013
Guru professional selalu menempa dirinya dengan belajar. Tak ada kata berhenti dalam berinovasi. Dunia pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan guru-guru profesional untuk menghantarkan peserta didik yang berkualitas dan membanggakan.
Untuk itu YDSF (Yayasan Dana Sosial al-Falah) bekerja sama dengan BEM STAIHA dan KPI (Kualita Pendidikan Indonesia) kembali mengadakan pelatihan seni mengajar (The Art of Teaching). Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di kampus STAIHA dan YPP. Al-Amin Sukaoneng Tambak (4/10).
Pelatihan seni mengajar di Kampus STAIHA dilaksanakan Kamis 3 Oktober 2013. Kegiatan ini dikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru RA-TK, MI-SD, MTs-SMP, MA-SMA dan mahasiswa. Tampak para peserta dengan antusias mengikuti arahan fasilitator yaitu Rully Cahyo Nofanto dan Edi Stiyatmoko. Joke-joke segar mewarnai jalannya kegiatan sehingga tidak membosankan. Seorang peserta Hatwi S.Pd menuturkan bahwa pelatihan seni mengajar ibarat vitamin untuk tubuh. “ Setiap ada pelatihan saya selalu ikut. Ada hal-hal baru inovatif yang saya dapatkan” ujarnya.
Selain kegiatan pelatihan seni mengajar YDSF juga melaksanakan kegiatan sosial. Yaitu santunan untuk anak yatim, pemeriksaan mata untuk guru mengaji dan pemberian hewan qurban.
Kegiatan santunan anak yatim dilaksanakan di Sangkapura dengan mengundang 150 anak yatim. Sedangkan kegiatan pemeriksaan mata untuk guru mengaji akan dilaksanakan hari Sabtu-Ahad (5 -6 Oktober 2013) di Yayasan Darul Fikri. Kegiatan pemeriksaan mata ini dilanjutkan dengan pemberian kaca mata gratis. Untuk penyembelihan hewan qurban akan dilaksanakan di Pulau Gili Sidogedungbatu yaitu 2 ekor sapi, Tambak 1 ekor sapi dan Sangkapura 1 ekor sapi.(Kuncoro11)
