Media Bawean, 8 November 2013
Ratusan warga Bawean emosi dan memaki petugas penjualan loket tiket kapal di pelabuhan Gresik, kemarin. Mereka marah karena tidak kebagian tiket KM Setya Kencana 2 tujuan pulau Bawean karena sudah menunggu sejak pagi hari.
Antrean calon penumpang mengular dan terus bertambah hingga siang. Pintu loket dibuka tidak lebih dari satu jam tiket yang dijual dengan harga 75 ribu rupiah ini sudah habis terjual.
Kemarahan memuncak lantaran loket baru dibuka lagi pukul 14.00siang. Kapal KM Setya Kencana 2 milik PT Dharma Lautan Utama ini akan berangkat Jumat besok. Namun pembelian tiket sudah dibuka hari ini mengingat banyaknya warga yang belum bisa kembali ke pulau Bawean.
Beruntung sebelum terjadi aksi anarkis, anggota Polsek Pelabuhan mengamankan lokasi. Sehingga kericuhan itu cepat teratasi. Ratusan calon penumpang yang tidak dapat tiket untuk keberangkatan hari ini diantaranya tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia.
Kapolsek KPPP Gresik AKP Zunaidi mengatakan berdasarkan manives KM Setya Kencana II, milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) hanya berkapasitas 240 penumpang. ”Sebelum ada perubahan manives, DLU tidak bisa memaksakan melebihi penumpang,”ungkap mantan Kapolsek Wringinanom.
Memang aneh. Kapal Setya Kencana, jenis roll on roll off atau roro itu berkapasitas penumpang lebih dari 400 penumpang. Akan tetapi, pihak pemerintah hanya membatasi 240 penumpang.
”Sisa separoh kapasitas untuk apa?”ujar seorang calon penumpang enggan disebutkan identitasnya. Calon penumpang Setya Utama di subsidi pemerintah sehingga harga dibawa
standar dua kapal yang selama ini melayani jurusan Gresik- Pulau Bawean.
Dua kapal itu, adalah Express Bahari 1C dan MV Tungkal Samudra. Tiket dua kapal itu, adalah Rp 110 ribu per orang. Kedua kapal tersebut saat ini menjalani dokking. Sehingga, digantikan kapal milik DLU tersebut. (yud/rtn/ris)
Sumber : Radar Gresik
