Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Cuaca Buruk di Perairan Laut Jawa
KMP Gili Iyang Dilarang Berlayar

Cuaca Buruk di Perairan Laut Jawa
KMP Gili Iyang Dilarang Berlayar

Posted by Media Bawean on Sabtu, 18 Januari 2014

Media Bawean, 18 Januari 2014


Ratusan penumpang KMP. Gili Iyang menunggu sejak pagi hari (sabtu, 18/1/2014) untuk keberangkatan kapal dari Pulau Bawean tujuan Gresik.

PT. ASDP Indonesia (Persero) menggelar rapat bersama Nahkoda KMP. Gili Iyang, Syahbandar Bawean, Dishub UPT Bawean untuk menentukan berangkat atau tidaknya KMP. Gili Iyang dari Pulau Bawean, bertempat di Kantor Syahbandar Bawean.

Hasilnya diputuskan KMP Gili Iyang tidak diberangkatkan sehubungan kondisi gelombang sesuai prakiraan BMKG berkisar antara 3,5 meter sampai 4 meter. Berdasarkan telegram dari Dirjen Laut Kemenhub RI, diatas 3,5 meter sampai 4 meter ketinggian gelombang, maka kapal roro dan kapal penumpang dilarang untuk berlayar.

Suhaemi, petugas PT. ASDP Indonesia (Persero) mengumumkan pembatalan keberangkatan kapal dihadapan seluruh penumpang yang berada di Pelabuhan Baru Pulau Bawean.

"Sehubungan kondisi cuaca buruk, maka KMP Gili Iyang dibatalkan untuk keberangkatan hari ini. Untuk kepastian keberangkatan selanjutnya menunggu kondisi cuaca baik dan mendapat izin berlayar dari Syahbandar,"katanya.

Ilal petugas Syabandar Bawean mengatakan kondisi cuaca masih ekstrim, sesuai instruksi dari Dirjen Laut untuk kapal roro da kapal penumpang dilarang berlayar sampai kondisi cuaca baik.

Penumpang terlihat menggigit bibir dengan wajah nampak tidak ceria, namun menerima keputusan tidak diberangkatkan sehubungan kondisi cuaca buruk di perairan laut jawa.  

Taufik Hidayat asal Bululanjang menyatakan menerima keputusan dari pejabat terkait tentang keputusan KMP Gili Iyang tidak diberangkatkan sehubungan kondisi cuaca buruk. "Rencana berlayar untuk sekolah pelayaran dan menghantar orang tua mau menunaikan ibadah umrah ke tanah suci Mekkah,"tuturnya. 

Putusnya jalur transportasi laut yang menghubungkan Gresik dengan Pulau Bawean, telah berdampak banyak calon penumpang yang menunggu keberangkatan kapal. Diantaranya ingin kembali ke negeri jiran  Malaysia dan Singapura, serta adanya panggilan untuk kerja, termasuk pasien ingin dirujuk ke daratan Pulau Jawa. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean