Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Dampak Putusnya Transportasi Laut
Pulau Bawean Krisis Sembako

Dampak Putusnya Transportasi Laut
Pulau Bawean Krisis Sembako

Posted by Media Bawean on Selasa, 21 Januari 2014

Media Bawean, 21 Januari 2014


Putusnya transportasi laut akibat gelombang tinggi di Perairan Laut Pulau Jawa sudah hampir seminggu lamanya, dampaknya sembilan bahan pokok (sembako) di pasar sudah habis terjual.

Pantauan Media Bawean di Pasar Sangkapura dan Pasar Tambak (senin, 21/1/2014), terjadi kelangkaan sembako, bahkan sudah tidak ada barang dagangan untuk dijual kepada pembeli. Diantara bahan yang sudah habis terjual, seperti telur, sayur-mayur seperti kentang, tomat, cabe besar, cabe kecil, wortel, kubis, dan lain-lain. 

Bila ada, harga jual sudah melabung tinggi, seperti telur dari harga normal Rp.1.100 perbutir naik menjadi Rp.2.000 perbutir, kentang dari harga Rp.12.000 menjadi Rp.20.000 perkilogram.

Wiwin, pedagang sayuran di Pasar Sangkapura mengatakan sudah hampir seminggu stok barang dagangan habis terjual. "Untuk berjualan kembali menunggu kapal datang,"katanya.

Hal senada disampaikan Sum Arif, seluruh barang dagangannya sudah habis terjual kepada pembeli. 

Halimah, pembeli asal desa Daun mengeluhkan mahalnya harga barang-barang di pasar sehubungan putusnya jalur transportasi laut. "Sampai kapan barang di pasar akan kembali normal, harganya sudah melambung tinggi. Itupun bila ada barang yang mau dibeli, sebab mencarinya kesulitan,"ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Hatman asal Tambak, menurutnya barang dagangan seperti sayuran sudah langka di Pasar Tambak. "Bila ada, harganya sudah melambung tinggi selangit,"tuturnya.

Abdul Adim, Camat Sangkapura merespon kelangkaan sembako, menyatakan sudah memantau harga di pasar, stok barang sudah menipis dan sebagian sudah habis. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean