Media Bawean, 20 Januari 2014
Ada 5 desa memperoleh proyek air bersih di Pulau Bawean, Gresik yaitu desa Pudakit Barat, Pudakit Timur, Lebak, Daun di kecamatan Sangkapura, sedangkan di kecamatan Tambak hanya di desa Pekalongan.
Proyek miliyaran rupiah bersumberkan APBN tahun 2013, ternyata sampai sekarang belum selesai 100% untuk pekerjaan 5 lokasi air bersih. Proyek berlanjut dikerjakan dalam tahun 2014.
Media Bawean (minggu, 19/1/2014) melihat kondisi proyek bernilai miliyaran rupiah yang letaknya di sumber air Kuduk-kuduk, desa Patarselamat yang akan disalurkan ke desa Pudakit Timur.
Kondisi bangunan masih tahap dikerjakan, terlihat kesibukan pekerja masih mencari dan mengangkut pasir dari sungai untuk bahan kontruksi bangunan. Anehnya, tidak ada seorangpun dari pelaksana proyek untuk melakukan pengawasan proyek yang dikerjakan. Sepertinya pekerjaan proyek sudah diserahkan kepada pihak kedua.
Ironis sekali proyek pusat sampai di Pulau Bawean ternyata pekerjaan terkesan asal-asalan, sudah tidak menggunakan RAB. Perlu adanya peninjauan kembali oleh pejabat terkait untuk seluruh proyek air bersih agar hasilnya sesuai harapan masyarakat.
Selain persoalan kemoloran waktu, layak untuk dievaluasi mulai pemasangan pipa yang ditanam ke tanah, termasuk pusat sumber air atau bak sampai ke tempat pembagian di desa belum selesai pembangunan sampai sekarang.
Misdi dari pihak pelaksana proyek ditemui Media Bawean (minggu, 19/1/2014) mengakui bahwa proyek air bersih untuk 5 desa di Pulau Bawean belum tuntas 100%, diperkirakan sudah mencapai 95%.
Alasan keterlambatan menurut Misdi, dikarenakan proses pembagian antar desa yang memperoleh proyek yang menyebabkan molornya pembangunan, termasuk persoalan kendala cuaca untuk mengirim barang dari Pulau Jawa ke Pulau Bawean.
Proyek air bersih dari pemerintah pusat, 4 desa (Pudakit Timur, Pudakit Barat, Daun, Pekalongan) menggunakan sistem gravitasi dari sumber tanpa menggunakan mesin, sedangkan di Lebak menggunakan mesin untuk menaikkan air ke pusat air di desa. (bst)