Media Bawean, 12 Februari 2014
Saputro, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Gresik ditemui Media Bawean di kantornya (senin, 11/2/2014), terkejut setelah dimintai komentar tentang adanya honorer K2 asal Pulau Bawean diduga manipulasi data untuk mengikuti tes tulis CPNS.
"Waduh, kok baru terungkap sekarang setelah tes tulis. Semestinya sebelum tes tulis CPNS sudah terungkapnya, agar peserta tersebut dicoret,"katanya.
"BKD Gresik akan mengambil tegas, bila terbukti melakukan kecurangan dengan memalsukan data untuk masuk honorer K2. Diantaranya bila peserta diterima jadi CPNS akan menembusi Pusat agar dibatalkan hasilnya,"ujarnya.
Ada 7 peserta diduga melakukan manipulasi data, yaitu 2 peserta asal kecamatan Sangkapura dan 5 berasal kecamatan Tambak. Menurut Saputro, kelemahannya ada di pihak UPTD Pendidikan dan sekolah, bila terjadi manipulasi data sehingga diterima masuk honorer K2 untuk mengikuti tes tulis CPNS.
"Resiko besar bagi oknum yang melakukan manipulasi data bila terbukti melakukan kecurangan untuk masuk honorer K2,"paparnya.
"Penerimaan CPNS melalui tes tulis untuk honorer K2 merupakan kewenangan pemerintah pusat, bukan pemerintah daerah. Yang menentukan lulus atau tidaknya ditentukan oleh pusat, termasuk jumlah kouta yang diterimanya,"terangnya.
"Bohong besar bila dalam penerimaan CPNS bisa dikondisikan ataupun ada pihak atau oknum yang menjamin untuk kelulusannya,"tegasnya.
Lebih tegas Saputro mengatakan 7 peserta asal Pulau Bawean yang diduga manipulasi data bila terbukti melakukannya, bila diterima CPNS maka akan dibatalkan . (bst)