Media Bawean, 15 Februari 2014
Sebelum hujan debu turun di Pulau Bawean, waktu terjadi letusan terdengar suara keras menyengat ditelinga warga, seperti bunyi meriam diledakkan. Spontan warga merasa terkejut dan penasaran dengan bunyi ledakan yang didengarnya. Setelah melihat televisi baru mengetahui bahwa bahwa bunyi ledakan adalah suara letusan gunung kelud.
Ahmad Yani asal Sungaiteluk, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, mengatakan kemarin sore (jum'at, 14/2/2014), ketika saya pulang dari Suwari, mata beberapa kali kemasukan sesuatu. "Awalnya, berfikir retekna ojhen (gerimis), tapi kok mata terasa perih,"katanya.
Setelah penasaran, Ahmad Yani memeriksa bagian depan sepeda motor yang dikendarainya. "Ternyata bagian depan sepeda motor sudah penuh dengan bintik-bintik putih, seperti debu,"ujarnya.
Apakah sekarang sudah selesai hujan debu ? "Tadi pagi ketika berangkat mengajar ke sekolah, sudah tidak merasakan hal yang sama seperti kemarin,"jawabnya.
Apakah yakin hujan debu di Pulau Bawean termasuk kiriman dari debu letusan gunung Kelud? "Iya yakin, sebab teman-temanku banyak merasakan yang sama, termasuk sepeda motornya penuh kotoran debu,"terangnya.
Ahmad Yani mengajak berdo'a, semoga setelah hujan debu turun, selanjutnya turun hujan di bumi Pulau Bawean.
Hal senada diungkapkan oleh Riya asal Bengkosubung, Sangkapura menyatakan sepeda motor yang diparkir di luar rumahnya, setelah dilihat ternyata banyak kotoran debu yang menempel. "Termasuk cucian yang dijemurnya banyak terkena kotoran debu,"tuturnya.
Sodik, pegawai BRI unit Kotakusuma, Sangkapura menyakini bahwa debu vulkanik dari letusan gunung kelud sudah sampai di Pulau Bawean. "Dibuktikan sepeda motor yang diparkir di halaman kantor ternyata penuh kotoran debu,"ungkapnya. (bst)
