Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Ketua PCNU Bawean
Tolak Klaim PKB Partainya NU

Ketua PCNU Bawean
Tolak Klaim PKB Partainya NU

Posted by Media Bawean on Jumat, 07 Maret 2014

Media Bawean, 7 Maret 2014

Pernyataan Ketua DPW PKB Jawa Timur, bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan partainya warga nahdliyin, ketika memberikan sambutan dalam tabligh akbar di desa Daun, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik (rabu, 5/3/2014), mendapat reaksi dari Ketua PCNU Bawean Mohammad Fauzi Ra'uf.

Dihubungi Media Bawean (jum'at, 7 Maret 2014), Mohammad Fauzi Ra'uf mengatakan tidak benar jika PKB dilahirkan oleh NU, yang benar PKB dilahirkan oleh tokoh NU.

"Ingat NU secara organisatoris dilarang terlibat secara langsung dalam politik praktis,"katanya.

"Dalam menghadapi Pemilu 2014, NU tidak memberikan dukungan kepada calon legislatif dari partai politik apapun, karena itu tidak boleh,"tegas alumni S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Adapun orang atau warga NU mau berpolitik praktis, menurut Ketua PCNU Bawean, dipersilahkan mau mengikuti partai politik sesuai pilihannya. "Tapi ingat, perlunya memilih calon yang berkuwalitas dan bermanfaat untuk NU."ujarnya. 

Calon legislatif yang berkwalitas dan bermanfaat untuk NU? "Itu tegantung darimana kita memandangnya, cara pandang biasanya yang sering membantu NU. yach itu harus didukung oleh warga nahdliyin,"jawabnya.

Lebih lanjut Ketua PCNU Bawean mengajak kepada seluruh warganya untuk melaksanakan pemilu dengan jujur dan penuh tanggung jawab.

"Silahkan pilih calon-calon dewan yang benar-benar bisa membawa Pulau Bawean ke arah lebih baik. Jangan memilih calon-calon wakil rakyat yang sudah tidak terbukti bermanfaat kepada masyarakat Pulau Bawean"sarannya.

Adapun perbedaan aspirasi politik, menurutnya jangan menjadikan pertengkaran sesama warga Pulau Bawean sendiri. "Solidaritas dan soliditas sesama warga Pulau Bawean harus terus dijaga, untuk masa depan yang lebih baik,"pesannya.

Disinggung maraknya money politik di Pulau Bawean, Mohammad Fauzi Ra'uf mengingatkan warganya jangan menggadaikan masa depan Pulau Bawean hanya dengan uang Rp.50 ribu atau Rp.100ribu-an.

"Money politik hukumnya haram, itu sama dengan tidak sholat hukumnya haram. Artinya tanpa difatwapun semua orang sudah tahu bahwa hukumnya jelas haram,"terangnya secara tegas. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean