Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tim Sukses Tak Membawa Sukses

Tim Sukses Tak Membawa Sukses

Posted by Media Bawean on Minggu, 09 Maret 2014

Media Bawean, 9 Maret 2014

Tulisan dikirim Oleh : Nizam Zamroni

Ada sebuah opini yang sangat menarik dan bagi saya sangat penting untuk di Upload di Media Bawean yakni sebuah tulisan di Kompasiana edisi 02/04/2013 dengan judul “Ketika Tetangga Jadi Tim Sukses”

Hal ini dikarenakan maraknya kampanye para Tim Sukses yang mengusung jagoan masing-masing dalam Pemilu 2014 bulan April mendatang. Begitu banyaknya caleg beserta Tim Sukses masing-masing dengan pemaparan Visi dan Misi yang bervariatif serta janji-janji yang menakjubkan, tak ayal membuat masyarakat bingung untuk menentukan pilihan.

Maka alangkah baiknya pada kesempatan ini kita menambah wawasan dengan membaca opini Posted by Kompasiana edisi April 2013. Meskipun opini sudah hampir setahun di Poskan, tapi masih sangat relevan kita baca menjelang Pemilu 2014 bulan April mendatang.

Setiap manusia yang lahir ke dunia ini akan membawa warnanya sendiri-sendiri. Tidak satupun dapat mempengaruhi warna orang lain. Kalau hanya sekedar mirip-mirip banyaklah, tapi itupun tak akan pernah sama persis. Namun demikian, ada beberapa sisi yang bisa mengajak orang lain untuk berbuat sesuai dengan keinginan kita. Seperti ajakan pada kebaikan yang sudah digariskan oleh ajaran agama yang dianut, atau melakukan sesuatu yang tidak menyimpang dari norma-norma susila dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Salah satu yang paling intensif dilakukan oleh seseorang saat ini adalah mengajak orang lain menentukan pilihan dalam memilih calon pemimpin. Ini tentu saja terkait dengan pemilihan pimpinan daerah ataupun pemimpin nasional juga calon-calon yang akan diusung mewakili suara rakyat dalam lembaga legislatif. Banyaknya pilihan untuk menjadikan seseorang sebagai pimpinan daerah/nasional ataupun wakil rakyat dalam mengawasi laju pemerintahan membuat para calon mau tak mau, suka tidak suka akan menunjuk beberapa golongan/kelompok ataupun perseorangan sebagai tim suksesnya.

Nah, tim sukses yang bertebaran di setiap pelosok ini pasti ada di sekitar kita. Secara diam-diam atau terang-terangan mereka akan mengajak penduduk di wilayah tempat tinggalnya untuk memilih seseorang yang (mungkin) sudah membayarnya atau bekerja secara suka rela tanpa tekanan. Tim sukses ini akan menempel poster-poster jagoan mereka (entah memang ia menjagokannya atau hanya karena balas budi) di setiap sudut pandang kita, baik itu di pagar-pagar rumah atau di tiang-tiang listrik maupun pohon-pohon kecuali pohon pisang tentunya. Sekilas poster ini tidak mengganggu, akan tetapi lama kelamaan pasti jengah juga melihatnya. Tentu saja jika kita sudah mengenal poster siapa yang menempel di dinding pagar rumah kita, apalagi nanti akan ada persangkaan bahwa kita sudah menentukan pilihan bahwa penghuni yang ada di rumah kita “suka” sama calon yang terpampang di pagar tersebut.

Bagusnya, jika pagar rumah tersebut adalah milik orang-orang yang berpengaruh di lingkungannya. Tapi kalau bukan, atau orang yang sombong dan dibenci para tetangganya atau tidak peduli dengan masyarakat di lingkungannya, tentu saja akan merugikan sang calon. Karena pasti orang lain akan berfikir, “ngapain pilih pimpinan ini, toh nanti kalau terpilih, si “dia” (tetangga) itu akan semakin sombong.

Tips Bagi Tim Sukses

1. Adakan pendekatan persuasif dengan masyarakat di lingkungannya. Pergaulan yang tidak pandang bulu, strata atau status sosial lebih disukai oleh orang kebanyakan 

2. Manfaatkan dana kampanye yang dititipkan oleh sang calon agar lebih berguna bagi masyarakat sekitar (jika ada). Beberapa contoh yang diberikan oleh tim sukses yang benar-benar bekerja untuk mendukung calon yang diyakini mampu menjadi pemimpin amanah, sebelum pemilihan dilaksanakan mereka sudah melakukan pembangunan, baik itu perbaikan jalan atau taman-taman, rumah ibadah/mesjid, lapangan olah raga bagi masyarakat di lingkungannya.

3. Bersikap rendah hati dalam pergaulan sehari-hari, khususnya ketika berada di lingkungan tempat tinggalnya, sehingga mengundang simpatik dan disukai banyak orang

4. Tidak berkonflik, baik dalam rumah tangganya sendiri maupun dengan warga ataupun handaitolannya. Karena orang yang berkonflik mencerminkan pribadi yang rapuh yang tidak layak diikuti oleh orang lain. Setiap ajakan kebaikan yang disampaikan oleh orang seperti ini hanya akan mengundang cemooh atau cibiran saja. Tentulah akibatnya, saat ingin mempengaruhi orang lain dalam menentukan pilihan pada pilkada atau pemilu tak akan mumpuni sama sekali, malah yang datang hanya ejekan demi ejekan.

5. Perhatikan sepak terjang sang calon yang diusung. Apakah sang calon tersebut sudah banyak janji dan sampai batas waktu tertentu belum terealisasi. Perhatikan juga isue-isue yang berkembang tentang sang calon, misalnya isue-isue negative ataupun ucapannya yang merupakan suatu kebijakan yang berkesan hanya janji manis saja. Pemimpin yang seperti ini hanya akan mengeruk keuntungan bagi dirinya saja, suatu saat ia akan berbuat merugikan orang banyak. Imbasnya, tim sukses pun akan menuai prahara yang diciptakan sang calon.

Demikian sekelumit tulisan buat para tetangga yang ingin menjadi tim sukses calon pemimpin daerah/nasional ataupun tim sukses seorang calon legislatif. Semoga bermanfaat

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean