Media Bawean, 21 Mei 2014
Pulau Gili, desa Sidogedungbatu, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik dikunjungi rombongan Dinas Kelautan daan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur bersama dosen perguruan tinggi negeri, tanggal 19-20 Mei 2014.
Pertamuan pertama (minggu malam senin, 19//5/2014) bertempat di rumah H. Musrifi dihadiri warga sebanyak 60 kepala keluarga. Dalam pertemuan, Ir. Eddy S. Soedjono, Dipl,SE, MSc, PhD, membahas pengelolaan sanitasi dan pengingkatan kualitas lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Menurutnya untuk mengembangkan pulau gili sebagai kawasan kunjungan wisata, perlu berbenah diri khususnya dalam penataan ruang dan kebersihan lingkungannya. Untuk membawa daya tarik lingkungan harus bersih dan hijau.
Sorotan utama disampaikan, yaitu tata cara pembuatan pembuangan air besar (WC). "Kesehatan masyarakat tergantung kepada warga untuk menjaganya melalui pengelolaan lingkungan yang ada,"ujarnya.
Dosen ITS Surabaya mempresentasikan beberapa daerah di Indonesia yang sukses mengelolah lingkungan, seperti memanfaatkan kotoran dari tempat pembuangan air besar untuk pengairan ataupun pengelolaan menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik ataupun alat masak.
Kawasan seperti Pulau Gili berkelayakan untuk membangun tempat pembuangan air besar yang terkelolah dengan baik, contohnya pembungan air besar dari setiap rumah warga dijadikan terpusat atau dikumpulkan jadi satu. Setelah dikumpulkan akan menjadi banyak yang fungsinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
Lebih mendetail Eddy S. Soedjono menjelaskan secara lengkap tata cara pembangunan wc serta kelengkapan didalamnya. Kesimpulan akhirnya kotoran perlu tempat yang aman demi menjaga kesehatan bersama.
Respon warga atas mengikuti pertemuan, H. Musrifi atas nama tokoh masyarakat Pulau Gili menyatakan manfaatnya sangat besar untuk menyadarkan kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. "Adanya kunjungan Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) di Pulau Gili telah memberikan ilmu kepada masyarakat, sekarang saatnya untuk menerapkan ilmu yang diterimanya,"ungkapnya.
Pantauan Media Bawean, ketika jalan-jalan waktu pagi ternyata masih ada satu wc dipinggir pantai Pulau Gili. Lainnya sudah dirobohkan oleh warga melalui kesadarannya sendiri atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. (bst)