Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mencetak Manusia Unggulan
Dalam Menggapai Impian

Mencetak Manusia Unggulan
Dalam Menggapai Impian

Posted by Media Bawean on Rabu, 28 Mei 2014

Media Bawean, 28 Mei 2014

Oleh: Eklis Dinika, Dosen STAIHA Bawean

Hidup adalah sebuah perjalanan jauh, namun singkat. Maka pastikan kita berada di jalan yang benar, dan berjuang keras untuk meraih sukses yang bernilai. Karena dengan demikian kita akan menjadi manusia unggulan yang berharga dan berguna baik di mata manusia maupun dalam pandangan Allah SWT.

Sebuah karakter yang tercetak sejak dini pada diri setiap insan akan menuai hasilnya pada masa yang akan datang karena karakter itu adalah Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar. Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar (external) tetapi muncul dari dalam diri (internal).

Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20 karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia demi kesuksesannya di masa depan, di antaranya : empati, peduli, suka menolong, hormat, setia, sopan, bijak, percaya diri, berani, semangat, inspiratif, homuris, tanggung jawab, adil, sabar, jujur, disiplin, kerjasama, mandiri dan toleran. Jika semua itu telah ada pada diri manusia maka kita akan memiliki generasi penerus bangsa yang baik, dan bijaksana dalam bersikap.

Terus berusaha, berkarya, berjuang dengan karakter yang terus di asah, akan menjadikan kita manusia unggulan yang kaya mental. Ada tujuh karakter kaya mental untuk sukses. 

Pertama, berpikir serba mungkin. Karena impian jika terus di pelihara dan di pupuk dengan tindakan nyata, bisa membuka jalan sukses.

Kedua, miliki integritas. Kita akan menjadi sosok yang dipercaya dan berwibawa untuk melaksanakan sebuah tugas.

Ketiga, menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Caranya bekerja sepenuh hati agar bisa memberikan hasil maksimal.

Keempat, disiplin. Biasakan tepat waktu, bekerja dengan teratur taat aturan sehingga segala sesuatu berjalan efektif dan efisien.

Kelima, hargai dan hormati hak orang lain dalam bekerja, serta saling mendukung sesuai fungsi dan peran masing-masing.

Keenam, miliki visi. Tentukan target yang besar dan menantang, sehingga semangat kita terus berkobar untuk meraihnya.

Ketujuh, sadari bahwa tidak ada jalan rata untuk sukses, semua butuh proses, semua butuh diperjuangkan.

Dengan demikian kita akan menggapai impian sebagai manusia unggulan. Manusia unggulan dalam perspektif tasawuf adalah mereka yang selalu melaksanakan dua tugas pokok, yaitu tugas ibadah dan tugas sosial sebagai bentuk pengabdian kepada sesama.

Di dalam Islam, tugas-tugas kemasyarakatan mempunyai kedudukan penting sehingga dihargai lebih tinggi dari pada ibadah-ibadah ritual. Mantan syekh Al-Azhar, Abdul Halim Mahmud, memberikan bukti-bukti bahwa beberapa orang sufi adalah pedagang-pedagang yang aktif dan cukup sukses.

Gerakan Sanusiah di Afrika Utara adalah gerakan pembaharu sosial yang sangat sufistik, begitu juga Gerakan Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan Al-Banna di Mesir. Sartono, ahli sejarah Indonesia, mencatat bahwa gerakan-gerakan protes di pedesaan di Jawa diwarnai oleh sufisme.AW. melewati sebuah lembah yang cukup indah dan mempesona. Lembah itu mempunyai mata air yang jernih dan segar, sehingga sahabat itu berfikir untuk menghabiskan sisa hidupnya di lembah yang jauh dari keramaian masyarakat itu, dan dia ingin mengisinya dengan shalat, puasa, dzikir, berdo’a kepada Allah SWT. Kemudian maksud itu diberitahukan kepada Rasulullah SAW, dan beliau berkata:

“Jangan lakukan itu, kedudukanmu di jalan Allah lebih utama daripada shalat yang engkau lakukan di rumahmu selama tujuh puluh tahun.Tidakkah anda ingin agar Allah mengampuni dosamu dan memasukkanmu ke surga? Berjuanglah di jalan Allah”’ (HR Tirmidzi)

Berjuang atau pergi di jalan Allah adalah hidup di tengah-tengah masyarakat dan ikut berperan serta dalam membangun, memberikan yang terbaik bagi sesama menyebarkan rasa cinta dan kasih sayang, menyerukan perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan mungkar, dan peran-peran kemanusiaan lainnya, karena kehadiran seorang muslim sebagai anggota masyarakat merupakan suatu hal yang sangat penting untuk suatu perubahan masyarakat.

Dengan begitu, manusia unggulan dalam perspektif tasawuf yaitu mereka yang selalu melaksanakan dua tugas pokok ini, tugas ibadah sebagai bentuk aplikasi pengkhidmatan kepada Allah dan tugas sosial sebagai bentuk pengabdian kepada sesama. Wa Allahu a’lam bi ash-shawwab.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean