Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Ketua Dewan Tuding Dishub Tak Serius
Kelola Pelayaran Gresik – Bawean

Ketua Dewan Tuding Dishub Tak Serius
Kelola Pelayaran Gresik – Bawean

Posted by Media Bawean on Selasa, 01 Juli 2014

Media Bawean, 1 Juli 2014

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gresik tuding Dinas Perhubungan (Dishub) setengah – setengah kelola pelayaran Gresik – Bawean. Akibatnya bila kapal tak bisa berlayar maka ratusan penumpang akan terlantar, begitu juga kalau tak ada kapal maka nasib penumpang tujuan Bawean juga itu juga terlantar.

Menurut Ketua DPRD Gresik, Zulfan Hasyim SH, pihaknya sudah sering memberikan solusi untuk mencoba menejemen baru itu. Karena sudah dilakukan di berbagai tempat dan perusahaan lain, namun Dishub tetap saja membandel begitu juga dengan bupati. ”Kayaknya kompak, hanya setengah – setengah dengan masyarakat Bawean. Apa lagi sekarang Ramadan dan sebentar lagi Lebaran, semua masyakat pasti berebut pulang kampung,” kata Zulfan.

Perbaikan manajemen kapal meliputi distribusi atau penjualan tiket, yang selama ini masih manual. Dampaknnya penumpang lebih sengsara karena penumpang harus melakukan tiga waktu. Yaitu menunggu kedatangan kapal dan ini butuh waktu bahkan sampai satu minggu, kapal datang penumpang harus ikut antri berdesakan beli tiket hingga berjam-jam. Kalau tidak kebagian tiket kapal maka penumpang hanya bisa gigit jari dan menunggu kapal berikutnya.

”Persoalan ini muncul setiap ada kapal dan telah bertahun – tahun lamanya, Padahal saya sudah berkali – kali memberikan usulan lewat lisan maupun melontarkan dalam rapat bersama Dishub maupun bupati. Namun hasilnya hingga kini tetap nol, padahal manajemen yang kami tawarkan sederhana. Yaitu penjualan tiket dilakukan secara online melalui agen-agen resmi yang telah di tunjuk, sehingga tak ada kemungkinan calo main dan penumpang sudah tak ada lagi,” tegas Zulfan.

Perbaikan ini, harus segera dilakukan karena sangat meresahkan masyarakat (penumpang). Dan cara semacam ini, tak akan merugikan agen travel resmi. Karena selain bisa mengkontrol penjualan tiketnya, mereka juga tak akan mengalami kerugian. Ini wajib dilakukan Dishub dan jangan hanya dibiarkan saja. Selanjutnya, dewan dalam waktu dekat akan mendesak Dishub dan bupati kembali untuk tiket kapal bisa dijual secara online. Dalam menajemen penjualan tiket secara online, pihak calo tak akan hilang pekerjaanya. Para calo juga harus diberikan sosialisasi untuk membuat agen travel resmi, sehingga diharapkan semuanya akan tertata secara elegan. Karena mereka juga butuh makan namun kalau diberdayakan secara baik, hasilnya bisa baik. Sehingga tak selalu merugikan masyarakat karena mereka diberdayakan.

Politisi senior asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dalam Pileg 9 April juga lalu terpilih kembali menjadi anggota dewan periode 2014 – 2019 ini menambahkan, konflik penumpang yang sering muncul akibat penumpang yang tak mendapatkan tiket, sepenuhnya kesalahan dari Dishub Gresik. Karena penjualan tiket sistem manual, sehingga mereka yang dapat maka dialah yang bisa berangkat. Beda kalau tiket dijual secara online, penumpang tak khawatir karena ke pelabuhan sudah bawa tiket. Jadi tidak ada penumpang yang terlantar, kedepannya semua ini harus segera dilakukan langkah antisipasi agar penumpang dapat kenyamanan dan kepastian. [kim*]

Sumber : Bhirawa

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean