Media Bawean, 23 Agustus 2014
KLM Golek |Untung berasal dari Blimbing, Paciran, Lamongan tadi malam sekitar jam 19.00 WIB. (jum'at, 22/8/2014), menabrak karang Ghusong dekat perairan Pulau Bawean, Gresik.
Menabrak karang Ghosung disebabkan perlengkapan GPS mati tidak berfungsi, akhirnya KLM. Golek Untung kemasukan air laut tidak mampu diatasi.
Musa (35 th.) asal Blimbing Kauman ditemui Media Bawean (23/8/2014) mengatakan KLM Golek Untung dalam perjalanan pulang ke Blimbing, Lamongan, setelah melaut selama 10 hari didekat perairan Masalembuh. "Dalam perjalanan pulang, ternyata GPS tidak berfungsi sampai akhirnya menabrak karang Ghusong dekat Pulau Bawean,"katanya..
"Kejadian tabrakan sekitar jam 19.00 WIB. (jum'at, 22/8/2014), ternyata air didalam perahu tidak bisa teratasi sehubungan besarnya lubang yang pecah,"ujarnya.
Dalam tragedi tabrakan, 9 ABK KLM Golek Untung tetap bertahan diatas perahu mulai pecah jam 19.00 WIB. sampai jam 24.00 WIB. "Sehubungan banyak air laut yang masuk kedalam perahu, tepat jam 24.00 WIB. seluruh ABK sebanyak 9 orang memutuskan naik dregen untuk mencari pertolongan dari nelayan terdekat,"paparnya.
Menurut Musa, selama meminta pertolongan seluruh ABK berkumpul jadi satu tidak berpisah. Baru mendapat pertolongan sekitar jam 06.30 WIB. hari sabtu (23/8/2014), setelah terapung di laut selama kurang lebih 6,5 jam.
9 ABK KLM Golek Untung yang selamat, yaitu Musa (35 th.), Makruf (40 th.), Aris (28 th.), Miftahul (19 th.), Taufiq (18 th.), Eko (25 th.), Indra (17 th.) Nur (28 th.) dan Syahrul (18 th.).
Homaini asal Sungaitopo, Kepuhteluk, Tambak menyatakan melihat orang minta tolong dengan melambaikan tangan di laut. Setelahnya nelayan asal Kepuhteluk mendekat dan langsung memberikan pertolongan, lalu membawanya pulang ke Pulau Bawean. (bst)