Media Bawean, 6 Agustus 2014
BMKG Maritim di Jakarta masih memperpanjang peringatan dini (early warning) dengan gelombang tinggi, melalui mail yang diterima media bawean (6/8/2014) menyebutkan masih berpotensi adanya gelombang tinggi diseluruh perairan Indonesia.
Pelayaran untuk transportasi Gresik - Pulau Bawean ditutup sehubungan kondisi gelombang di perairan laut jawa masih tinggi, termasuk KMP. Gili Iyang yang jadwalnya berangkat malam ini juga membatalkan pelayarannya masih menunggu kondisi gelombang tinggi menurun.
Sementara calon penumpang masih tertahan di Pulau Bawean sehubungan tidak adanya kapal yang berlayar, jumlahnya mencapai ribuan orang. Diantaranya tujuannya pergi merantau ke luar negeri, serta kembali bekerja ditempat tugasnya diberbagai daerah di Indonesia, termasuk mahasiswa dan pelajar yang berlibur ingin secepatnya kembali sehubungan kegiatan kampus dan sekolah sudah aktif kembali.
Ironisnya diantara pemudik yang tertahan di Pulau Bawean, sudah mengalami kerugian besar sehubungan tiket pesawat yang sudah dibokingnya terancam hangus, termasuk pekerjaan terancam putus hubungan kerja.
Berikut pernyataan warga Pulau Bawean, terkait putusnya jalur transportasi sehingga tertahan tidak bisa kembali ketempat tujuan :
Capt. Dedy Supardi, M.Mar. (Pelaut asal Tanjungori)
Pelayaran untuk transportasi Gresik - Pulau Bawean ditutup sehubungan kondisi gelombang di perairan laut jawa masih tinggi, termasuk KMP. Gili Iyang yang jadwalnya berangkat malam ini juga membatalkan pelayarannya masih menunggu kondisi gelombang tinggi menurun.
Sementara calon penumpang masih tertahan di Pulau Bawean sehubungan tidak adanya kapal yang berlayar, jumlahnya mencapai ribuan orang. Diantaranya tujuannya pergi merantau ke luar negeri, serta kembali bekerja ditempat tugasnya diberbagai daerah di Indonesia, termasuk mahasiswa dan pelajar yang berlibur ingin secepatnya kembali sehubungan kegiatan kampus dan sekolah sudah aktif kembali.
Ironisnya diantara pemudik yang tertahan di Pulau Bawean, sudah mengalami kerugian besar sehubungan tiket pesawat yang sudah dibokingnya terancam hangus, termasuk pekerjaan terancam putus hubungan kerja.
Berikut pernyataan warga Pulau Bawean, terkait putusnya jalur transportasi sehingga tertahan tidak bisa kembali ketempat tujuan :
Capt. Dedy Supardi, M.Mar. (Pelaut asal Tanjungori)
Capt. Dedy Supardi, M.Mar. asal desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, yang berprofesi sebagai pelaut, menyatakan membutuhkan kapal untuk berlayar ke Gresik. Jika tidak ada kapal, kerugian yang ditanggungnya yaitu tiket pesawat akan hangus, perusahaan tempat saya bekerja merasa dirugikan, dan tidak ada pemasukan atau gaji dipotong dan tidak dapat intensive.
Bagi pihak yang berwenang jangan kami dibuat susah dan anggota DPRD dan DPR pusat yang merasa dirinya mewakili Pulau Bawean, tolong diusahakan transportasi laut berhubung Pulau Bawean masih wilayah NKRI.
Novita Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang
Novita asal desa Daun, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengatakan butuh kapal, maksimal pelayaran hari sabtu atau minggu. Tujuan mau KRS-an ke kampus UMM, bila tidak mengikutinya maka akan kesulitan mengurus lagi, karena dosen wali akan keluar negeri. Tidak tahu info mengenai KRS onlinre, karena di kampus menggunakan sistem baru dan masih membingungkan.
Yang paling merugikan jika tidak ikut, berarti akan dianggap sebagai mahasiswa tidak aktf, berarti menunggu semester depan untuk kuliah lagi, skripsi ditunda, wisuda juga di tunda. Sangat merugikan bukan cuma untuk diri sendiri tapi untuk orang tua yang selalu mengharapkan anaknya cepat selesai kuliah.
Harapannya, tolong adakan kapal bantuan setidaknya hari sabtu, karena hari senin banyak yang akan mulai aktfitas.
Syafir Yaqub (Pemilik PT. Safari megah Abadi Travel)
PT. Safari megah Abadi Travel. telah mencetak tiket untuk warga Pulau Bawean yang akan kembali bekerja ke Malaysia. Mulai tanggal 7 sampai tanggal 11 Agustus 2014. Kasihan, kalau sampai hari tersebut tidak ada kapal, maka tiketnya hangus. Mudahan-mudahan segera ada kapal bantuan,. belum lagi meraka yang beli tiket PP.
Himmatus Syarifah asal Dayabata Sawahmulya
Saya butuh kapal untuk anakku waktunya kontrol. Obatnya mau habis, dan perkembangannya mulai drop. Kalau memang masih bisa memungkinkan kapal berangkat, tolong diberangkatkan. Kasian si kecil.
Taufik Hidayat asal Desa Bululanjang
Perjuangan selama 1 tahun dan menghabiskan banyak biaya, masak tinggal ujian lisan saja mau kandas gara-gara tidak ada kapal yang berangkat. Nasib-nasib, Baweanku malang benar nasibmu. (bst)