Media Bawean, 21 Oktober 2014
Proyek air bersih dari pemerintah tidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan secara optimal oleh warga desa Pudakit Barat, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik. Persoalannya, sumber air mengalami kehabisan stok sehubungan musim kemarau, untuk kembali mengalir masih menunggu turunnya hujan.
Sawidi, Kepala Desa Pudakit Barat dihubungi Media Bawean (senin, 20/10/2014) membenarkan bantuan proyek dari pemerintah mengalami kendala kehabisan air di sumber utama sehubungan musim kemarau.
"Sudah hampir 2 bulan lamanya air bersih tidak mengalir ke rumah warga sehubungan sumber air mengalami kehabisan stok disebabkan musim kemarau,"tuturnya.
Solusi warga untuk mendapat air bersih, menurut kepala desa, kembali seperti dahulu yaitu mengangkut air dari sumber ke rumah penduduk.
"Sekarang masih menunggu turunnya hujan untuk stok sumber air mengalir ke rumah warga,"katanya.
Lain halnya di desa Pudakit Timur yang sampai sekarang ini proyek air bersih hanya sebagian saja yang sudah dimanfaatkan oleh warganya. Sebagian lainnya masih menunggu untuk penyaluran air bersih ke rumah penduduk.
Persoalannya menurut Hatta, Pjs Kepala Desa Pudakit Timur, yang menjadi kendala krusial yaitu pipa air dari sumber utama menuju Pudakit Timur seringkali terbakar.
"Hampir setiap saat terjadi pembakaran pipa sehubungan musim kemarau, sehingga air dari sumber terputus ditengah jalan,"paparnya.
Hatta mengaku bingung untuk menghadapinya, sehubungan pipa air tidak terbenam kedalam tanah sehingga saat terjadi kebakaran turut terbakar juga,"ungkapnya.
Jadi sampai sekarang proyek air bersih ke desa Pudakit Timur masih belum optimal sehubungan banyak kendala tekhnis dalam penyalurannya ke rumah penduduk. (bst)