Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » PGRI Sangkapura Kompak Hadir
Hari Guru & HUT PGRI di Kota Kediri

PGRI Sangkapura Kompak Hadir
Hari Guru & HUT PGRI di Kota Kediri

Posted by Media Bawean on Rabu, 26 November 2014

Media Bawean, 26 November 2014





Eksistensi guru masih diyakini sebagai tulang punggung pembangunan mutu pendidikan. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus memprioritaskan kepentingan-kepentingan guru khususnya dalam rangka peningkatan kompetensi dan profesionalitas.

Hal ini dibuktikan melalui penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD Jatim dengan penggunaan paling utama untuk peningkatan kualitas guru, yaitu 60 persen. Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf menegaskan, jika pembangunan pendidikan di Jatim itu ingin berhasil maka yang harus diurus dulu adalah gurunya. Mulai dari mutu hingga kesejahteraan guru harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.

“Anggaran pendidikan, baik APBN maupu APBD harus bisa dirasakan oleh guru. Sebab guru yang memiliki peran utama dalam menyiapkan generasi-generasi pemimpin bangsa selanjutnya,” tegas Gus Ipul, saat memberi orasi pada peringatan Hari Guru Nasional ke 39, HUT PGRI ke 69 dan Hari Aksara Internasional ke 49 di GOR Jayabaya, Kota Kediri, (Minggu, 23/11). Gus Ipul meyakinkan, pemerintah akan terus berjuang agar kesejahteraan guru semakin meningkat.

Menurut Gus Ipul, guru harus mampu memfasilitasi pembelajaran, pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap untuk memenuhi kebutuhan siswa. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh peran guru, lingkungan, kebijakan pemerintah, dan instrumen lainnya. Pendidikan yang diberikan oleh guru harus memberikan kesadaran tentang peran siswa dalam kehidupan sosial. Karenanya guru harus mampu menciptakan dinamika dalam kegiatan, misalnya kebebasan untuk bertanya atau mengusulkan. Dalam meningkatkan kompetensi, guru tidak saja melalui jalur resmi tapi juga jalur tidak resmi, misalnya rajin membaca dan mengetahui informasi terbaru melalui teknologi IT.

Lebih lanjut beliau menambahkan, mengenai Kurikulum 2013 telah disosialisasikan kepada sekitar 80% elemen pendidikan. Sehingga jika terdapat kekurangan harus disempurnakan, dievaluasi dan diperbaiki bukan diganti lagi. Apabila diganti lagi nanti justru akan membingungkan karena akan dimulai dari nol kembali. Melihat antusiasme ribuan guru yang hadir, dalam kesempatan itu Gus Ipul secara langsung menawarkan diri untuk dijadikan ketua panitia peringatan guru pada tahun mendatang. Hal ini sontak menarik perhatian dan langsung disambut gembira seluruh anggota PGRI yang hadir.

Gayung bersambut, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Dr. Harun, M.Si, MM membenarkan bahwa prioritas pendidikan di Jatim dimulai dari guru. Hal ini diimplementasikan dalam berbagai hal, diantaranya melalui workshop, beasiswa dalam dan luar negeri, tunjangan untuk guru dan berbagai program lainnya. Harun mengatakan, peringatan hari guru nasional selalu disambut antusias oleh seluruh guru di Jatim. Bahkan lebih dari 25 ribu guru mulai tingkat kecamatan hingga 38 kabupaten/kota hadir dalam satu momen penuh sejarah ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar PGRI Pusat Sulistiyo menyampaikan, PGRI akan memperjuangkan pengesahan Perubahan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 tentang guru. Dalam PP tersebut mengatur mengenai beban mengajar guru selama 24 jam akan didistribusikan sebagai wali kelas, pengajar ekstrakurikuler, merencanakan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran. Selain itu PGRI juga memperjuangkan agar guru dikelola oleh setingkat Direktur Jenderal (Dirjen).

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Dr. Harun, M.Si, MM mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota tahun demi tahun mengalami peningkatan yang luar biasa, beliau berharap di tahun berikutnya buta aksara harus menjadi prioritas. Selain itu beliau juga mengungkapkan bahwa saat ini penyandang buta aksara yang tersisa sekitar 530.000 orang dan beliau yakin 5 tahun mendatang Jatim akan zero buta aksara.

Berkesempatan membuka acara ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Drs. Siswanto, M.Pd yang mendukung penuh program pemberantasan buta aksara di Jawa Timur dengan berbagai program pembinaan dan pengembangan pendidikan baik formal dan informal.

Senada hal tersebut Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, SE menyampaikan bahwa kegiatan seperti peringatan HAI ke-49 akan memotivasi penuntasan buta aksara, juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar penyelenggara kegiatan. Selain itu mempromosikan batik ikan khas Kediri yang sudah mulai terkenal bahkan pemasarannya hingga merambah pasar internasional.

Pembukaan dimeriahkan oleh penampilan tari budaya "Panjalu Jayadi" yang menceritakan tentang perjuangan masyarakat Kediri dalam menghadapi penjajahan, dan ditutup dengan iringan musik gendhing persembahan SMP Pawyatan Daha Kediri. Rangkaian acara pembukaan ditutup dengan pengguntingan pita oleh Bunda Ve selaku istri Walikota Kediri sebagai tanda pembukaan pameran HAI ke-49.

PGRI kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik menghadiri peringatan Hari Guru Nasional ke 39, HUT PGRI ke 69 dan Hari Aksara Internasional ke 49 di GOR Jayabaya, Kota Kediri.

Kehadiran rombongan PGRI asal Pulau Bawean, Gresik merupakan bukti organisasi guru telah eksis dan berkiprah tinggi memajukannya.

Rombongan berangkat dari Gresik menuju Kediri menggunakan kendaraan bis. Setelah menghadiri kegiatan di GOR Jayabaya, melanjutkan tour wisata ke Gunung Kelud yang letaknya juga di Kediri. (bst) 

Sumber : http://www.klinikpendidikanjatim.com/

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean