Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » KRI Usman Harun Pulang Kampung
Senang Melihat Tanah Kelahirannya

KRI Usman Harun Pulang Kampung
Senang Melihat Tanah Kelahirannya

Posted by Media Bawean on Kamis, 18 Desember 2014

Media Bawean, 18 Desember 2014






Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Pulau Bawean, Gresik, Rabu (17/12), lalu berlabuh jangkar sekitar jarak 2 Mil. Selanjutnya  menggelar silaturrahim bersama keluarga besar Pahlawan Nasional Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir diatas kapal.

Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta, S.T., M.A.P. menyambut kedatangan M. Salim (keponakan Harun berasal dari desa Diponggo) yang didampingi Camat Tambak, Sugeng Gatot Subroto dan Sekcam Tambak, Zainuddin.

Diatas kapal perang yang baru dioperasikan seminggu yang lalu, diserahkan miniatur KRI Usman Harun kepada keluarga di Pulau Bawean. 

Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta, S.T., M.A.P. mengatakan sangat bergembira bisa singgah di perairan laut Pulau Bawean dan bertemu keluarga besar Pahlawan Nasional Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir. "Sangat senang dan gembira bisa berkunjung dan pulang ke kampung halaman di Pulau Bawean,"katanya.

Menurutnya KRI Usman Harun baru dioperasikan seminggu yang lalu, kemudian mengikuti kegiatan Hari Nusantara, setelah kegiatan selesai dilanjutkan bersilaturrahim bersama keluarga di Pulau Bawean.

Tidak bisa bersandar di Pulau Bawean, menurutnya peralatan KRI Usman Harun super canggih dan memiliki kemampuan perang dibawah laut, sehingga mengkhawatirkan peralatan seperti sonar akan terganggu.

Komandan yang akrab dipanggil Didong, mengajak kepada warga Pulau Bawean untuk mencintai laut, termasuk mengajak bersahabat bersama ganasnya ombak lautan.

"Jika nantinya di Pulau Bawean didirikan Pos Angkatan Laut (Posal) tentunya akan sering singgah di tanah kelahirannya,"paparnya.

Disinggung soal kontroversi dengan negara tetangga terkait nama kapal, Didong menjelaskan adanya kontroversi disebabkan adanya kepentingan tokoh politik di Singapura untuk menaikkan popularitasnya saja. "Ketika kapal berlayar dari Inggris menuju Indonesia, ternyata aman-aman saja ketika melintasi di Perairan Internasional dekat Singapura,"ujarnya.


"Meskipun ada isu dengan ancaman, KRI Usman Harun tidak pernah gentar untuk melintasi perairan laut dekat Singapura. Sebab laut yang dilintasi adalah laut internasional,"tegasnya.

"Isu tersebut mencuat dikarenakan pemberitaan media yang terkesan dibesar-besarkan,"ungkapnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean