Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Pembangkit Listrik CNG Bawean
Jadi Pilot Projec di Indonesia

Pembangkit Listrik CNG Bawean
Jadi Pilot Projec di Indonesia

Posted by Media Bawean on Rabu, 24 Desember 2014

Media Bawean, 24 Desember 2014 



Keberhasilan PT PLN (Persero) megembangkan pembangkit listrik di Pulau Bawean, Gresik akan menjadi proyek percontohan. Saat ini PT PLN akan membangun pembangkit teknologi Compressed Natural Gas (CNG) untuk memenuhi kebutuhan energi primer di pulau lain di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan General Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur IBG Mardawa Padangratha, kemarin. Dengan ditemani Manajer PT PLN APJ Gresik, Hening Kyat Pamungkas, GM Mardawa menjelaskan, upaya PLN mengembangkan pembangkit bertenaga CNG di Bawean cukup berhasil.

Selama ini, kata dia, pembangkit listrik yang tidak terjangkau fasilitas pipa gas dan masih menggunakan mesin diesel berbahan bakar minyak solar. Karena tidak efisien, maka PLN mengembangkan teknologi CNG. PLN Distribusi Jawa Timur bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali(PJB), anak perusahaan PLN, telah membangun pusat listrik tenaga mesin gas (PLTMG) berkapasitas 3 x 1 Mega watt (MW).

“Ada dua unit mesin gas telah beroperasi dengan kapasitas 2 MW. PLTMG Bawean merupakan hasil rehab dari PLTD lama yang kemudian disesuaikan dengan desain PLTMG,” terang IBG Mardawa Padangratha.

Dikatakan, PLTMG Bawean akan mendapat pasokan gas dari terminal CNG Gresik. CNG tersebut disimpan dalam tabung-tabung dan diangkut dengan kapal laut dari Gresik melintasi laut Jawa sejauh 80 mil laut atau 120 kilometer ke Pulau Bawean.

Sebelum beroperasinya PLTMG Bawean, pasokan listrik pulau ini berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel yang menghasilkan 4,7 MW. Dengan beban puncak tertinggi mencapai 4,047 MW pada bulan Ramadhan. Sedangkan beban puncak rata-rata sebesar 3,8 MW. Jumlah pelanggan yang dilayani di pulau ini 17.252 pelanggan.

Selain itu, PLN pun harus mengeluarkan ongkos produksi yang tidak murah untuk membeli BBM. Sebanyak 503.096 liter BBM digunakan mesin-mesin diesel di Bawean per bulan. Bila ditambah dengan biaya transportasi BBM dan sewa mesin maka biaya produksi sekitar Rp 2.800 per kWh.

Dengan akan beroperasinya tiga unit mesin gas di Bawean, maka sebagian besar listrik di pulau Bawean akan dihasilkan dari PLTMG. Potensi penghematan yang akan diperoleh akibat pengurangan pemakaian BBM yakni sekitar Rp 1,488 miliar per bulan. Disamping itu hal ini akan sangat signifikan dalam menumbuhkan iklim investasi di Pulau Bawean.

“Setelah Bawean, kami akan membangun lagi di pulau-pulau lain di Jatim seperti Pulau Sapudi dan Sapeken di Madura. Nantinya, ongkos kirim CNG akan lebih hemat karena langsung melayani tujuan pulau lainnya. Selain itu, warga pulau ini akan teraliri listrik 24 jam karena ada pembangkit,” terang dia.

Dijelaskan, CNG plant merupakan usaha PLN untuk melakukan efisiensi pemakaian gas dengan cara pemampatan atau kompresi gas pada saat kebutuhan pembangkitan rendah. Proyek ini akan terus dikembangkan untuk memenuhi energi primer pembangkit listrik ke pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau fasilitas pipa gas dan untuk menekan pemakaian BBM. (fir/ris)

Sumber : Radar Gresik

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean