Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tamyiz Tuding Calo Proyek Bermain
Soal Keterlambatan PJRB di Kepuhteluk

Tamyiz Tuding Calo Proyek Bermain
Soal Keterlambatan PJRB di Kepuhteluk

Posted by Media Bawean on Sabtu, 31 Januari 2015

Media Bawean, 31 Januari 2015


Bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim melalui Biro Administrasi Pembangunan (Biro AP) total Rp 360 juta itu, diperuntukkan Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) di tiga (3) titik masing-masing senilai Rp 120 juta. 

Di antaranya Dusun Pasir Panjang yang dikoordinir Husnan selaku Ketua Pokmas Sakura (kelompok masyarakat), Dusun Pesisir dikoordinir Amir Ketua Pokmas Ninir dan Andi Winoto selaku Ketua Pokmas Angkasa di Dusun Bengko Loar. Namun, dua dari ketiga titik PJRB itu hanya satu yang dikerjakan sesuai waktunya, sedangkan dua titik dikerjakan setelah mencuat dalam pemberitaan media.

Tamyiz, Kepala Desa Kepuhteluk, Tambak, ditemui Media Bawean (jum'at, 30/1/2015) mengatakan pemberitaan di media sudah benar dan sesuai kenyataan yang ada di lapangan.

Menurutnya, 3 titik Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) yang diperoleh dari bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim melalui Biro Administrasi Pembangunan (Biro AP) total anggaran sebesar Rp 360 juta. "Tapi kenyataan anggaran yang diterimanya untuk pembangunan proyek satu titik hanya Rp.50 juta, itupun diminta langsung ke Miswakih di rumahnya,"katanya.

"Sebelumnya Miswakih memberitahukan kepada 3 Pokmas bahwa keuangan untuk tiga titik Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) sudah bisa dicairkan, tapi setelah uang diambil lalu diminta kembali membawanya ke balai desa. Setelah dicairkan, 3 Pokmas di Kepuhteluk menyerahkan semua uang sebanyak Rp.360 juta kepada Miswakih,"terangnya.

Mengetahui laporan dari Pokmas bahwa keuangan Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) sudah cair, lalu Tamyiz mendatangi rumah Miswakih meminta agar pembangunan segera dilaksanakan.  "Setelah ditagih, ternyata Miswakih menyerahkan uang sebesar Rp.50 juta dari Rp360juta untuk pelaksanaan pembangunan proyek,"paparnya.

"Terusterang dalam memperoleh Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB), saya sebagai kepala desa merasa dirugikan secara materi sebab 2 kali melayarkan 6 orang dari pengurus 3 Pokmas yang ditanggungnya ongkos dan pembiyaan selama berada di Jawa,"ungkapnya.

Adapun setelah kasus ini terkuak, nama saya hancur, nama desa hancur, termasuk beban lagi bila membawa 6 orang dari pengurus 3 Pokmas bila dipanggil ke Jawa.

Ditanya kronologi lengkap sampai memperoleh bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim melalui Biro Administrasi Pembangunan (Biro AP), Tamyiz menjawab lupa dan tidak tahu.

3 Titik Proyek Sudah Dikerjakan
Pantauan Media Bawean, 3 titik Proyek Jalan Rabat Beton (PJRB) sudah dikerjakan. 1 titik proyek di Dusun Pesisir sudah dikerjakan beberapa bulan yang lalu. Sedangkan 2 titik letaknya di Dusun Bengko Luar dan Teluk Kemur (pindahan dari Pasir Panjang) baru selesai dikerjakan beberapa hari yang lalu.

Warga setempat disapa Media Baweab, mengaku senang bisa menikmati hasil pembangunan jalan di kampungnya. Menurutnya jalan ini sebelumnya sudah rusak parah, tapi sekarang sudah mulus dan bagus.

Darimana sumber dana pembangunan 2 titik proyek susulan? Tamyiz menerangkan 2 titik proyek ditanggung semuanya Miswakih dengan mengirim bahan bangunan seperti semen, pasir dan batu koral ke lokasi pembangunan.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, bahwa 3 titik proyek hibah dari Pemerintan Propinsi Jawa Timur dicairkan sekitar bulan maret tahun 2014.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean