Media Bawean, 11 Mei 2015
Kasus penyelewengan Dana Hibah Pemprov Jawa Timur untuk proyek Pembangunan Jalan Rabat Beton (PJRB), di desa Kepuhteluk, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik menjadi perhatian khusus warganya di Malaysia.
Ditemui Media Bawean, Rasuli di Malaysia mengatakan selalu mengikuti perkembangan kasus di desanya melalui media ataupun cerita warga sekampung di negeri jiran.
Menurutnya sungguh ironis atas terjadinya 2 kasus proyek fiktif di desa Kepuhteluk, walaupun sekarang telah dibangun setelah kasus terungkap ke permukaan. "Seandainya 2 proyek tersebut tak terungkap, tentunya oknumnya akan menikmati hasilnya dan makan uang jalan,"tegasnya.
Jadi tanda tanya besar, ungkap Rasuli, ternyata proses hukumnya sepertinya kurang serius ditindaklanjuti. "Padahal bukti dan saksi sudah jelas ada, tapi kok adem ayem saja,"paparnya.
Lebih lanjut, warga desa Kepuhteluk berharap agar kasus ini ditindaklanjuti serius oleh penegak hukum di Indonesia, tujuannya untuk mengetahui siapa dalang dari kasus, ataupun efek jera kepada yang lainnya di Pulau Bawean.
"Tidak ada istilah kebal hukum dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum, semuanya wajib diproses demi terciptanya negara yang bersih dan berwibawa,"harapnya dengan serius. (bst)