Media Bawean, 13 Agustus 2015
Harga eceran elpiji bersubsidi ukuran 3 kg di kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik mencapai Rp.30 ribu sampai Rp,35 ribu.
Kenaikan harga sebesar 100% dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Gubernur Jawa Timur, yaitu Rp.14 ribu sampai Rp. 16 ribu, membuat bingung Narto sebagai Camat Tambak.
Merespon keluhan masyarakat, camat Tambak mengaku sudah melakukan operasi pasar. "Ternyata harga elpiji bersubsidi dijual Rp. 30 ribu sampai Rp. 35 ribu,"katanya.
"Sesuai pengakuan penjual elpiji, memang kulakannya naik sehingga menjual dengan harga mahal,"ujarnya.
Menindaklanjuti mahalnya elpiji diwilayahnya, Narto menyatakan akan mencari tahu penyebab kenaikan harga. "Elpiji bersubsidi sesuai aturan pemerintah sudah ditetapkan harga eceran tertinggi antara Rp.14 ribu sampai Rp.16 ribu. Ternyata di Tambak harganya naik antara Rp.30 ribu sampai Rp.35 ribu,"terangnya.
Indawati asal Tambak mengeluhkan mahalnya harga elpiji bersubsidi ukuran 3 kg. Menurutnya harga jual Rp. 30 ribu sampai Rp. 35 ribu termasuk pelanggaran yang harus diusut oleh pihak terkait. (bst)
