Media Bawean, 8 September 2015
Mesin perahu wisata Bawean yang baru saja diberikan Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur (Jatim) hilang. Ini terjadi setelah perahu tersebut diterjang ombak dalam perjalanannya menuju pulau masing-masing.
Informasi yang berhasil dihimpun, dari enam unit, hanya dua perahu yang mesinnya hilang
tenggelam di laut. Yakni, perahu wisata milik Pokmaswas Kepuhteluk dan Pokmaswas Pulau
Gili. Perahu wisata yang diterima Pokmaswas Kepuhteluk terjatuh di perairan Pelabuhan
Bawean, sedangkan jatah Pokmaswas Pulau Gili terjatuh di perairan dekat Pulau Selayar.
Agusmasto, 50, ABK perahu wisata Desa Kepuhteluk mengaku saat akan keluar dari
Pelabuhan Bawean diterjang ombak setinggi dua meter. Ini menyebabkan mesin bermerek Yamaha 25 Pk terjatuh ke dalam laut.–“Setelah mesin hilang, saya bersama satu ABK lainnya tetap bertahan di dalam perahu sampai terbawa arus ke Pantai Tajung, Desa Dekatagung,” ujarnya, kemarin.
Untungnya, setelah dilakukan pencarian dua mesin perahu wisata tersebut berhasil ditemukan di dua tempat berbeda. Mesin perahu milik Kepuhteluk ditemukan di perairan Pelabuhan Bawean. “Sedang untuk mesin milik Pulau Gili ditemukan di perairan laut dekat Pulau Selayar,” ungkap dia.
Sementara itu, Ali Bahroni, rekanan pembuat perahu tersebut mengaku hilangnya mesin
tersebut lantaran ABK belum terbiasa mengoperasikan perahu tersebut. “Sehingga, saat mereka nekat menembus gelombang tinggi mesin terlepas dan jatuh ke dalam laut,” terangnya.
Menurut dia, perahu wisata ini tidak bisa digunakan saat ombak tinggi seperti yang
dilakukan para nelayan biasanya. Sebab, perahu ini diciptakan untuk kondisi gelombang laut yang tenang. “Jadi pemakaiannya tidak sembarangan,” pungkas dia. (bst)