Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Kajian Tasawuf di STAIHA Bawean

Kajian Tasawuf di STAIHA Bawean

Posted by Media Bawean on Rabu, 02 September 2015

Media Bawean, 2 September 2015




Tak ada orang yang mencintai orang lain melebihi cintanya kepada dirinya sendiri. Jika seorang suami mencintai istri dan anaknya, maka pada hakikatnya adalah agar istri dan anaknya bisa melayani dirinya dan memuaskan dirinya. Tabiat asli manusia ini harus diluruskan dengan tasawuf. Tasawuf mengajak manusia untuk melampaui dirinya dengan mencintai Allah dan Rasulnya. Cinta adalah memberi bukan mengharap imbalan. Semua makhluq adalah pancaran Allah. Mencintai Allah berarti harus memberikan semuanya untuk makhluq-Nya dengan tanpa pamrih.

Paparan di atas adalah bagian dari kajian tasawuf yang digelar di Aula STAIHA Bawean kemarin ( 1/9/2015) bersama Syaikh Dhiyaudin Quswandi Azmat Khan dan Syaikh Rahimudin Nawawi al-Bantani. Secara bergantian, keduanya memaparkan tasawuf sebagai bagian dari tiga inti ajaran islam selain syariah dan aqidah. Syaikh Dhiyaudin menyelingi penuturannya dengan bacaan dzikir yang syahdu.

Syaikh Rahimudin adalah cicit Syaikh Nawawi Banten. Ulama ternama yang kitab-kitabnya banyak dikaji di pesantren di Indonesia dan Timur Tengah. Syaikh Nawawi Banten adalah satu dari beberapa sanad keilmuan dan keulamaan di kalangan nahdliyin. Kini Syaikh Rahimudin menetap di Banten setelah 21 tahun bermukim di Mesir.

Kajian tasawuf ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa STAIHA dan para kyai. Mahasiswa dari 4 prodi( PAI, MPI, AS dan HES) ikut aktif menyimak untaian kata demi kata dari kedua nara sumber. Siti Sofiyani, mahasiswi prodi PAI asal Balikbak Gunung, menyatakan bahwa kajian tasawuf ini membuat hatinya lebih khusyuk dan bersemangat.(kuncoro11)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean