Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » 3 Pegawai Puskesmas Tambak Akui Tarik Pungli

3 Pegawai Puskesmas Tambak Akui Tarik Pungli

Posted by Media Bawean on Jumat, 09 Oktober 2015

Berdalih Kehabisan Obat dan Biaya Operasional 


Kasus pungutan liar (pungli) terhadap pasien jamkesmas di Puskesmas Tambak semakin meruncing. Kemarin, pimpinan Puskesmas Tambak turun langsung mengusut kasus tersebut. Hasilnya, tiga pegawai puskesmas mengakui telah melakukan pungutan dengan dalih ke- habisan obat dan biaya operasional.

Kepala Puskesmas Tambak dr Siti Azizah mengatakan pungli tersebut melibatkan satu dokter dan dua orang perawat. “Selama ini sudah disampaikan kepada seluruh pegawai Puskesmas Tambak agar tidak melakukan penarikan biaya apapun kepada pasien jamkesmas,” katanya, kemarin.

Menurut dia, penarikan biaya kepada pasien jamkesmas tersebut tanpa sepengetahuannya sebagai pimpinan puskesmas. “Bukan saya dan bukan perintah saya, dia melakukan penarikan karena tidak memperhatikan instruksi yang sudah saya sampaikan,” ujarnya.

Ditambahkan, pihaknya membantah bila pengembalian uang pungli tersebut lantaran dilabrak dewan. Tetapi, pengembalian tersebut atas perintah dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr Soegeng Widodo. “Kepada pasien jamkesmas yang lainnya, bila jadi korban penarikan biaya pengobatan dipersilahkan untuk melaporkan secara tertulis,” pungkas dia.

Sementara itu, dr Arif salah satu pelaku pungli mengaku melakukan penarikan biaya kepada pasien jamkesmas tersebut lantaran obat-obatan di Puskesmas Tambak habis. Sehingga, pihaknya menawarkan kepada pasien untuk membeli obat. “Pembayaran sebesar Rp. 700 ribu untuk mengganti biaya obat yang dibeli oleh pasien,” terangnya.

Terkait dengan penarikan uang gedung, ini dilakukan lantaran tidak adanya biaya operasional untuk menghidupkan mesin genset yang saat itu mati. Sehingga, Puskesmas Tambak meminta seluruh pasien untuk iuran. “Bukan hanya pasien itu, tetapi seluruh pasien yang kami minta iuran untuk menyalakan listrik,” ujar perawat yang tidak mau disebutkan namanya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean