BAPPELITBANGDA (Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah) kabupaten Gresik menggelar pelatihan penyusunan Perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (PPRG) di kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak.
Nur Khosiah sebagai nara sumber dari Pattiro Gresik mengatakan pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan merupakan strategi yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan antara penduduk laki-laki dan perempuan.
Menurutnya anak laki-laki dan anak perempuan, baik yang sehat maupun diffabel, kaya ataupun miskin, dapat mengakses dan mendapatkan manfaat pembangunan, meningkatkan partisipasi serta mengontrol proses pembangunan.
"Untuk dapat mendorong pengalokasian sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif, dapat dipertanggungjawabkan, dan adil dalam memberikan manfaat pembangunan bagi seluruh penduduk, baik perempuan maupun laki-laki,"katanya.
Pelaksanaan PUG harus terintegrasi dan terefleksikan dalam proses penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran untuk menjamin agar perencanaan dan penganggaran yang dibuat oleh lembaga pemerintah.
Wakidah kurniastutik, MT (kasubid pemberdayaan masyarakat Bappelitbangda Gresik) menyatakan perencanaan dan penganggaran yang responsif gender (PPRG) merupakan perencanaan yang disusun dengan mempertimbangkan empat aspek, yaitu akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat yang dilakukan secara setara antara perempuan dan laki-laki.
"Perencanaan dan penganggaran tersebut mempertimbnagkan aspirasi, kebutuhan dan permasalahan pihak perempuan dan laki-laki, baik dalam proses penyusunannya maupun dalam pelaksanaan kegiatan,"jelasnya.
Pelatihan penyusunan perencanaan penganggaran responsif gender (PPRG) ini diikuti 12 PNS kecamatan Sangkapura dan 12 PNS kecamatan Tambak. (bst)
