Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Proyek Siluman, Pokmas dan Kades Balikterus Merasa Dikibuli

Proyek Siluman, Pokmas dan Kades Balikterus Merasa Dikibuli

Posted by Media Bawean on Kamis, 15 Oktober 2015



Proyek siluman pembangunan jalan di Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura mulai terkuak. Kemarin, Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sajjah yang menerima aliran dana proyek tersebut merasa dikibuli. Penyebabnya, Pokmas hanya dijadikan alat makelar proyek untuk mencairkan anggaran pembangunan jalan dari pemerintah tersebut.

Bendahara Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sajjah Marjusi mengaku memang menerima aliran dana untuk pekerjaan proyek yang diduga siluman. Namun, pihaknya mengaku bingung sehubungan tidak tahu menahu asal dana tersebut. “Saya tidak tahu kalau ternyata anggarannya dari pemerintah. Saya kira dari parpol,” ujarnya.

Menurut dia, awalnya ia diajak seseorang bernama Rizal untuk membuat rekening karena dijanjikan dapat proyek. Kemudian, setelah rekening jadi pihaknya kembali ke bank untuk proses pencairan uang proyek tersebut. “Memang awalnya saya diajak Rizal untuk membuat rekening ke bank, tujuannya ada proyek nantinya,” katanya.

Terus terang pihaknya sendiri merasa bingung, karena tidak tahu menahu soal adanya proyek jalan dari pemerintah. Ia kira, uang tersebut dari partai politik, sehingga tidak keberatan saat diajak ke bank untuk mencairkan uang. “Setelah uang dicairkan, saya cuma diberi Rp. 100 ribu saja, katanya untuk uang bensin yang datang ke bank,” ungkap dia.

Menurut Marjusi, dirinya baru mengetahui uang proyek tersebut dari pemerintah setelah mendapat informasi dari Kepala Desa Balikterus. Menurut kades, pihaknya dianggap sudah mencairkan uang proyek dari pemerintah. “Andaikata tahu dari awal tentunya saya tidak bersedia diajak Rizal untuk membuat rekening ataupun mencairkan uang di bank,” paparnya.

Sementara itu, Kades Balikterus, Kecamatan Sangkapura Abdul Aziz mengatakan ada seseorang yang telah memalsukan tanda tangannya. Terbukti, anggaran pembangunan jalan desa tersebut bisa dicairkan Rizal dan Marjusi. “Ironisnya, tandatangan saya juga dipalsu sehingga bisa mencairkan uang di bank,” terangnya.

Ia menambahkan, pembangunan jalan tersebut berasal dari anggaran Biro Api Jawa Timur sebesar Rp 75 juta. Namun anehnya, sesuai informasi warga, jalan yang dibangun ditaksir antara Rp 23 juta sampai Rp 24 juta. “Soalnya untuk pembangunanya dilakukan gotong royong sehingga warga tidak mendapat upah,” pungkas dia. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean