Puluhan hektar lahan
persawahan di Kecamatan Sangkapura
tergerus abrasi laut. Kondisi ini membuat para petani menderita kerugian
karena tidak bisa bercocok tanam.
Mengantisipasi hal ini, Kelompok
Masyarakat Pengawas (Pokmawas)
Desa Daun, melakukan tanam pohon
mangrove secara bersama-sama.
Subhan Ketua Pokmaswas
Desa Daun mengatakan kondisi pesisir desa Daun sudah sangat memprihatinkan karena adanya abrasi pantai.
Menurut dia, banyak lahan sawah milik
warga tidak bisa ditanami kembali.
“Kalau seperti ini terus dibiarkan bisa
menyebabkan kerugian bagi para petani,” ujarnya.
Dikatakan, sampai saat ini lahan
persawahan yang tergerus abrasi telah
mencapai 68 hektar di Kecamatan
Sangkapura. Sehingga, pihaknya berinisiasi untuk bekerjasama dengan
salahsatu perusahaan untuk menggelar
tanam pohon mangrove. “Ini menjadi
salahsatu solusi bagi masyarakat,”
ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Daun
Abdul Aziz mengatakan selama ini
warga hanya pasrah sehubungan tidak
ada solusi kongkrit untuk menyelamatkan lingkungannya. “Melalui kegiatan penyelamatan lingkungan, ke
depan diharapkan bisa melaksanakan
kegiatan secara rutin,” paparnya.
Ditambahkan, pihaknya mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada
perusahaan yang telah bersedia membantu warga. Sebab, lahan pertanian
merupakan mata pencarian sebagain
besar warga Bawean. “Tentu kami sangat
bersyukur, semoga ke depan bisa diselenggarakan lagi,” imbuh dia. (bst)