Pesatnya penjualan sepeda motor membuat keberadaan becak semakin ditinggalkan penumpangnya. Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa tukang becak memodifikasi becak mereka dengan mesin sepeda motor. Mereka menyebut evolusi becak tersebut dengan helicak.
Usman Santoso, 40, asal
penarik helicak dari Desa Kotakusuma
mengaku sudah lama
menekuni profesinya sebagai
tukang becak. “Dulu sebagai
pembawa becak, tapi sekarang
helicak lebih praktis tidak
capek karena tidak menggunakan
tenaga kaki cuma menarik
gas saja,” katanya.
Menurut dia, dengan menggunakan
mesin kendaraan bermotor
dirinya bisa mengantarkan
penumpang lebih jauh.
Meski begitu, harga BBM yang
terus melambung tinggi membuat
pendapatannya tidak
seberapa. “Ongkosnya hanya
Rp 2 ribu, sehari hanya dapat
Rp 30 ribu,” ujarnya.
Dikatakan, selain mengangkut
penumpang, Usman
Santoso juga melayani pembuangan
sampah milik warga
yang dibuang ke Tempat Pembuangan
Akhir. (bst)