Rencana pengoperasian Lapangan Terbang (Lapter) Harun Tohir di Pulau Bawean pada 26 Januari mendatang kembali ditunda. Ini lantaran Pt Air Fast sebagai maskapai satu-satunya yang melayani rute Surabaya-Bawean meminta tambahan waktu untuk melakukan persiapan. Padahal, seluruh persiapan Bandara sudah selesai dilakukan.
Kepala Unit Penyelenggara
Bandara Kelas III Trunojoyo
Sumenep Wahyu Siswono menjelaskan
adanya penundaan
operasi perdana ini sesuai
permintaan pihak maskapai
penerbangan PT Air Fast Indonesia.
Alasannya, saat ini
masih mempersiapkan pesawat
untuk melayani rute penerbangan
ke Surabaya, Sumenep,
Bawean Karimunjawa dan
Semarang. “Dari pihak kami
sudah siap dioperasikan, termasuk
lapangan terbang di Pulau Bawean,”ujarnya.
Dikatakan, sesuai permintaan
dari maskapai penundaan
ini hanya berlangsung selama
dua hari. Sebab, pada 28 Januari
maskapai sudah siap
untuk melakukan penerbangan
perdana sebagai simbol pengoperasian
lapter. “Hanya dua hari
saja, soalnya pada 28 Januari
maskapai memastikan sudah
siap,” ungkap dia.
Dijelaskan, sesuai dengan
jadwal dari Bandara Juanda,
Maskapai Air Fast bakal melayani
penerbangan Surabaya-
Bawean dua kali seminggu.
Yakni, pada Selasa dan Kamis
dilakukan penerbangan pulang-
pergi. “Nanti setelah terbang
perdana, jadwalnya seminggu
dua kali,” terangnya.
Terkait waktu penerbangan
Selasa, pesawat berangkat
dari Sumenep pukul 08.30
WIB tiba di Surabaya pukul
09.10 WIB. Untuk jalur Surabaya-
Bawean, berangkat dari
Bandara Juanda pukul 09.55
WIB, tiba di Bawean pukul
10.40 WIB. “Harga tiket Surabaya
- Pulau Bawean sekitar
Rp 240 ribu, sebaliknya dari
Pulau Bawean -Surabaya juga
sama. Satu kali penerbangan
kapasitasnya 15 seat,” jelasnya.
Ditambahkan, dari Bawean,
pesawat kembali ke Surabaya
pukul 11.25 WIB dan tiba di
Juanda pukul 12.10 WIB. Perjalanan
Surabaya-Bawean maupun
sebaliknya hanya membutuhkan
waktu 45 menit. “Di
Bawean hanya transit 45 menit
saja,” katanya. (bst)