Nelayan Pulau Bawean kembali menangkap 3 kapal
layar motor (KLM) pencari
ikan asal Rembang Jawa
Tengah, yaitu Jaya Abadi
dengan nahkoda Basuki,
KLM Lanang Sejati nahkoda Samuri, dan KLM
Putri Mas yang dinahkodai
Kamit.
Penangkapan yang
dilakukan nelayan desa
Sidogedungbatu, Sangkapura ini terjadi sekitar
pukul 11.00 WIB, Sabtu,
(13/2). Tidak ada tindakan
anarkis, para nelayan asal
Rembang itu dibawa ke
balai desa Sidogedungbatu
dan diminta menandatangani pernyataan tertulis.
Pertemuan dibalai desa
dihadiri Muspika Sangkapura, UPT Pelabuhan dan
Konservasi Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan
Pulau Bawean serta UPT
Kelautan Perikanan dan
Perternakan Bawean.
Surat pernyataan tertulis yang ditandangani nelayan Rembang isinya tidak akan mengulangi kegiatan penangkapan ikan
di wilayah perairan desa
Sidogedungbatu, dengan
jarak 35 mil dari bibir
pantai Pulau Bawean. Bila
terbukti mengulangi penangkapan ikan maka
sanggup di proses secara
hukum kearifan lokal yang
berlaku.
Abdul Adim Camat Sangkapura mengatakan tindakan warganya dikarenakan jarak area penangkapan nelayan Rembang
terlalu dekat dengan sarang ikan atau rompon
milik warga. “Akibat terlalu berdekatan sehingga
ikan di sarangnya tidak
ada,”katanya.
Ini yang menyebabkan
nelayan Bawean terusik.
Sumber mata pencaharian
untuk keluarganya jadi
berkurang. “Akhirnya warga setempat kompak melakukan penangkapan terhadap nelayan asal Rembang, lalu dibawa ke Balai
Desa untuk membuat surat
pernyataan,”jelasnya.
Tidak ada aksi anarkis
dalam melakukan penangkapan, seluruh nahkoda
bersama AKB dilayani dengan baik selama berada di
Pulau Bawean.
Idam Safari, Kasi Konservasi dan Pengawasan UPT
Pelabuhan dan Konservasi
Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Pulau Bawean
mengaku setelah dilakukan
pemeriksaan terhadap nahkoda, ABK dan alat tangkap
yang digunakan, menggunakan alat tangkap legal. “Hanya saja 1 KLM diketahui
surat izinnya sudah habis
masa berlakunya sejak tahun 2014 dan wilayah penangkapanya cuma di perairan Jawa Tengah saja,”terangnya.
Sedangkan para nelayan
asal Rembang berdalih tak
sengaja berada di perairan
Bawean. Mereka mencari
lokasi untuk berlindung
dari cuaca buruk ditengah
lautan. (bst)