Tudingan Dinas Pariwisata kurang perhatian terhadap pengembangan obyek wisata di Pulau Bawean dibenarkan oleh Abdul Wahed, kepala dusun Pulau Gili, desa Sidogedungbatu.
"Selama ini tidak ada perhatian dari Dinas Pariwisata untuk pengembangan wisata di Pulau Gili, padahal Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gresik telah memberikan perhatian sangat besar,"katanya.
Abdul Wahed mencontohkan setahun yang lalu Dinas Kelautan dan Perikanan telah mengajak tokoh masyarakat Pulau Gili untuk studi banding wisata ke Pulau Karimunjawa. "Hasilnya sudah banyak dikembangkan di Pulau Gili, sehingga sekarang banyak kemajuan,"ujarnya.
Menurutnya perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan sangat besar perhatiannya untuk Pulau Gili, diantaranya sering menggelar kegiatan penyuluhan kepada warga tentang wisata, termasuk mendatangkan banyak pakar ataupun dosen. Selain itu kegiatan penanaman terumbu karang didalam laut.
Jika dibandingkan, Dinas Pariwisata selama ini tidak pernah melakukan kegiatan apapun untuk pengembangan wisata di Pulau Gili. Padahal selama ini kiprahnya ditunggu-tunggu oleh masyarakat Pulau Gili.
Imron Rasyidi kepala UPT Pariwisata Bawean mengakui bila banyak kekurangannya dalam pengembangan wisata di Pulau Bawean. Alasannya sampai sekarang belum ada anggaran untuk pengembangan pariwisata di Pulau Bawean. "Jangan dibandingkan dengan kabupaten Banyuwangi anggarannya banyak untuk pengembangan pariwisata di sana,"pungkasnya. (bst)
