Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Jeritan Guru Sukwan Non K2 di Pulau Bawean

Jeritan Guru Sukwan Non K2 di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Jumat, 22 Juli 2016


Guru sukwan non K2 yang mengajar di sekolah dasar negeri merasa dianaktirikan. Ini terkait dengan begitu kecilnya honor yang diterima, tak sepadan dengan beban kerja.

Salah satunya, Zakariyah sebagai guru olahraga di SDN II Lebak Sangkapura mengaku sudah 11 tahun mengajar. Honor sebulan yang diterima Rp. 300 ribu. "Sungguh ironis nasib guru sukwan, sudah lama mengajar ternyata pendapatan yang diterimanya sangat minim,"katanya.

Minimnya honor ini membuatnya merasa tak mendapat perhatian dari pemerintah. Dia berharap ada tunjangan khusus dan tunjangan fungsional guru. "Sampai kapan nasib guru seperti saya dapat perhatian, padahal mengajar setiap hari di sekolah,"ujarnya.

Lebih lanjut Zakariyah mengungkapkan sebenarnya banyak guru sukwan non K2 yang senasib dengannya, tapi mereka takut untuk bersuara. "Khawatir dapat intimidasi ataupun terancam dikeluarkan sebagai guru di sekolah,"paparnya.

Jika dibanding nasib buruh bangunan, nasib guru lebih memprihatinkan sehubungan pendapatannya sebulan hanya Rp.300 ribu. Padahal tugas sebagai guru mencerdaskan anak bangsa.

Jika berfikir untuk diangkat sebagai guru PNS, Zakariyah mengaku pesimis sehubungan umurnya sekarang sudah 34 tahun. "Hanya pasrah saja, padahal sudah lama mengabdi sebagai guru di sekolah,"keluhnya.

Selain itu, Zakariyah mengaku masih berfikir-fikir untuk menikah sehubungan kecilnya pendapatan sebagai guru. "Jika menikah, nantinya isteri dan anak mau diberi makan apa bila pendapatan sebulan hanya Rp.300 ribu,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean