Kecamatan Sangkapura paling banyak warganya yang belum melakukan perekaman E-KTP. Jumlahnya 23.571 orang dari 54.141 orang wajib KTP, sedangkan kecamatan Tambak berjumlah 11.053 orang dari 28.793 orang wajib KTP.
Syamsul Arifin Pj. Sekcam Sangkapura mengatakan faktor penyebabnya, yang bersangkutan merasa santai sehingga malas untuk melakukan perekaman. Selain ada yang merasa usianya baru menginjak 17 tahun.
Setelah adanya warning sampai 30 September batas akhir waktu perekaman. Setiap harinya kantor kecamatan Sangkapura didatangi banyak warga untuk mengurusnya. Namun kelemahannya peralatan untuk merekam hanya 1 unit saja, sehingga hanya mampu melayani 100 orang setiap harinya.
Solusinya menurut Syamsul, untuk pelayanan dibuka pada hari libur yaitu sabtu dan minggu. Tujuannya untuk mengatasi banyaknya warga yang datang ke kantor kecamatan untuk melakukan perekaman.
Sedangkan di kecamatan Tambak, Narto Camat Tambak menyatakan pegawai kecamatan bersama petugas dari Dispendukcapil kabupaten Gresik melakukan jemput bola turun langsung ke desa. "Mereka memberikan informasi terkait batas akhir mengurus E KTP sampai 30 September. Selain itu juga melakukan pelayanan pembaharuan KK lama yang ditandatangani camat diganti baru dengan tandatangan kepala Dispendukcapil kabupaten Gresik,"terangnya.
Lebih lanjut Camat Tambak mengaku sudah seringkali menyampaikan kepada seluruh warganya setiap ada kegiatan bila batas waktunya sampai akhir bulan September. "Bila masih banyak, dimungkinkan yang belum merekam E KTP sedang berada di rantau yaitu kerja ke luar negeri,"pungkasnya. (bst)
