Banyaknya warga Pulau Bawean yang bekerja di luar negeri, seperti Malaysia menjadi penyebab banyaknya yang belum melakukan rekam E-KTP.
Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan Siti Muklisyatin membenarkan pihaknya sempat mengalami kesulitan saat melakukan perekaman eKTP. "Satu di antara kendala yang dialami yakni sebagian besar warga tidak melaporkan anggota keluarganya yang berada di luar negeri meski status data kependudukannya sudah tidak aktif," katanya.
Menurutnya, selain itu kendala yang dihadapi Dispendukcapil adalah masyarakat tidak melaporkan data kependudukan yang seharusnya sudah terhapus.
Misalnya, orang yang sudah meninggal atau warga pindah tempat tinggal yang seharusnya datanya dihapus karena tidak melapor. Hal itu menyebabkan data yang seharusnya dihapus, masih ada dan tercantum di Kartu Keluarga (KK).
Sebaiknya warga yang mempunyai keluarga kerja di luar negeri dan belum melakukan perekaman data E-KTP, diharap melapor ke kantor Dispendukcapil.
"Kalau tidak untuk sementara waktu datanya akan dinonaktifkan. Hal itu juga berlaku bagi warga yang pindah tempat tinggal tanpa melapor ke kantor desa maupun Dispendukcapil,"pungkasnya. (bst)
