Berdirinya Rumah Sakit Umar Mas'ud di Pulau Bawean sampai sekarang masih belum dioperasikan, sehubungan belum adanya dokter spesialis yang bersedia ditempatkan.
dr. Rifa Atuzzaqiyah asal Pulau Bawean yang bertugas di RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. (saat ini sedang menempuh pendidikan dokter spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta) berpendapat solusi kesulitan dokter spesialis untuk sementara sambil menunggu dokter spesialis tetap, bisa mengajukan permohonan kepada Kementerian Kesehatan RI untuk penyediaan dokter spesialis dengan cara bekerja sama dengan fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi.
Fakultas kedokteran tersebut akan menugaskan dokter spesialis yang baru lulus melalui program wajib kerja dokter spesialis / WKDS) atau residen senior semester akhir. "Melalui kerjasama dengan Kemenkes, nantinya akan berhubungan dengan universitas yang punya jurusan kedokteran,"ujarnya.
Menurutnya banyak rumah sakit tipe D seperti di Pulau Bawean yang memanfaatkan dokter spesialis yang akan lulus. "Seperti di Bengkulu tempat saya bertugas sekarang dan beberapa rumah sakit kabupaten di beberapa daerah di Indonesia adalah rumah sakit tipe D yang memanfaatkan residen senior dan WKDS,"paparnya.
Lebih lanjut dia menyatakan memang sulit untuk mencari dokter spesialis, apalagi yang bersedia ditugaskan di daerah kepulauan seperti di Pulau Bawean.
Tapi butuh kerja keras dan keseriusan agar rumah sakit yang sudah berdiri bisa segera dioperasikan. "Dengan 4 dokter spesialis (kandungan, anak, bedah, penyakit dalam) sudah bisa dioperasikan untuk rumah sakit tipe D seperti di Pulau Bawean,"katanya.
Adapun masyarakat Pulau Bawean terhadap beroperasinya rumah sakit memang sangat dibutuhkan. Apalagi menurutnya jarak yang jauh antara Pulau Bawean dan Pulau Jawa sehingga keberadaan rumah sakit ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Pulau Bawean. (bst)