Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » GP Ansor Bawean Gelar Sholat Ghaib untuk Tokoh NU dan Anggota Brimob

GP Ansor Bawean Gelar Sholat Ghaib untuk Tokoh NU dan Anggota Brimob

Posted by Media Bawean on Sabtu, 12 Mei 2018


Pimpinan Cabang GP Ansor Bawean melaksanakan sholat ghaib atas meninggalnya KH. Sholeh Qosim Sidoarjo dan 6 anggota Brimob dalam insiden di Mako Brimob Depok, yaitu Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas, Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli Idensos, Iptu Luar Biasa Anumerta Rospuji, Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, dan Brigpol Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho.

Sholat ghaib ini diikuti oleh Kapolsek Sangkapura bersama seluruh anggota Polsek Sangkapura, Semua kiyai di Ponpes Hasan Jufri, PC GP Ansor Bawean, santri, PMII, dan HMI Bawean. Bertempat di Mushalla Pondok Pesantren Hasan Jufri Bawean, 12 Mei 2018.

Disamping sholat ggaib, acara juga diisi diskusi tentang Hizbut Tahriryang dipimpin oleh Dr. Kyai Ali Asyhar (Wakil Ketua PC NU Bawean).

Kapolsek Sangkapura AKP Rahmad Triyanto menyambut baik atas diselenggarakan sholat ghaib untuk tokoh nahdlatul ulama dan 6 anggota Brimob yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas.

"Ini kegiatan sangat positif, serta penghargaan atas perjuangan yang telah diberikan semasa hidupnya,"katanya.

Melalui kegiatan bersama seperti sholat ghaib ini merupakan kunci kebersamaan antara Polri dengan stakeholder yang ada di masyarakat.

Sementara Syafi'e Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Bawean menyatakan ini panting untuk memperkuat ketahanan bangsa dan negara dari segala bentuk gangguan dan ancaman terhadap NKRI. "Seluruh komponen bangsa Harus bekerja sama, menggalang persatuan agar NKRI semakin kokoh,"tegasnya.

Dr. Kyai Ali Asyhar (Wakil Ketua PCNU Bawean) menyampaikan kegiatan bertujuan menghormati para syuhada dan meningkat kewaspadaan. "Kejadian di Mako Brimob Depok adalah bentuk frustasinya kelompok radikal karena ide khilafahnya kandas di tengah jalan. HTI sudah dibubarkan oleh pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM tahun 2017,"paparnya.

"Seluruh komponen bangsa harus siap menghadapi mereka. Benteng NKRI di Indonesia adalah TNI, polri, NU, Muhamadiyah, Perti, Alwashliyah dan lain-lain,"tuturnya.

Adapun menyikapi adanya eks HTI di Pulau Bawean perlu didata ulang, diawasi pergerakannya di kampung dan media sosial. Sebab setelah dibubarkan mereka memindahkan pergerakannya ke dunia Maya.

Dalam rangka memperkokoh dan mempererat hubungan bersama diperlukan adanya media sosial seperti group whatsapp antara Muspika bersama tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Bawean. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean