Para petani di Pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur saat ini mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi. Padahal musim tanam pertama akan dimulai pada akhir Desember 2020.
Mardiyah Petugas Dinas Pertanian di Pulau Bawean mengatakan masalah pupuk sebetulnya DO-nya yang dari Petro sudah keluar, sudah hampir 1 bulan. "Tapi yang jadi permasalahan itu diexpidisinya, yaitu di Muaralintas, katanya belum dapat kapal untuk muat pupuk sebanyak 400 ton ke Pulau Bawean,"katanya.
Musa anggota DPRD Kabupaten Gresik merespon kelangkaan pupuk di Pulau Bawean menyatakan soal distribusi pupuk tahun ini jauh lebih buruk di banding tahun lalu. "Tahun lalu alhamdulillah lancar, tahun ini persoalannya karena selain pemerintah menerapkan eRDKK, juga menerapkan kartu tani untuk penyaluran pupuk subsidi,"ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Nasdem mengaku sudah 2 kali menemui K3PG terkait penyaluran pupuk ke Bawean. "Sejauh ini masih dapat janji dari distributor dan transportir,"ungkapnya.
Menurutnya soal kelangkaan pupuk bersubsidi tidak hanya di Pulau Bawean, semua kecamatan mengalami kelangkaan akibat penerapan kartu tani.
Lebih lanjut Musa mengaku mendapat jawaban terakhir sekitar 5 hari lalu, K3PG telah menebus pupuk subsidi ke Bawean, tinggal nunggu transportirnya yang masih kirim ke luar pulau, mau carikan kapal angkut pupuk tapi tidak punya jaringan kapal kargo.
"Kayaknya kedepan harus ada yang berani jadi distributor pupuk ke Pulau Bawean dari pengusaha Bawean sendiri, karena kalau tidak ya pasti akan selalu seperti ini,"paparnya.(bst)