Hal ini sebagai tindaklanjut dari kunjungan dan sosialisasi ekspor di Pulau Bawean pertengahan September 2021 lalu, yang diselenggarakan bersama antara Diskoperindag dan UMKM Kabupaten Gresik, Kantor Pengawasan dan Pelayanan (KPP) Bea Cukai Gresik dan Komunitas UKM Gading Emas.
Acara yang digelar pada Rabu (29/9/ 2021) lalu, diikuti sekitar 40 peserta dari UMKM Perikanan serta ASN di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak secara daring dan terbagi dalam kelompok-kelompok.
Kecamatan Sangkapura dipusatkan di Ruang Rapat RSUD Umar Mas’ud, dihadiri sebanyak 17 orang, lalu Kecamatan Tambak dipusatkan di Kantor Kecamatan Tambak, diikuti sebanyak 10 orang. Sisanya mengikuti secara daring dari tempat tinggalnya.
Ada tiga narasumber yang diundang Diskoperindag Kabupaten Gresik dalam kegiatan ini, antara lain M. Suhadi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, yang menyampaikan tentang prosedur memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) produk hasil perikanan.
Kemudian Dudung Daenuri, S.St.Pi., MSi, Sub Koordinator Pengawasan Pengendalian dan Informasi Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Surabaya II – Tanjung Perak, yang menerangkan prosedur pemberian sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP).
Sedangkan narasumber ketiga adalah Hardono, dari BKIPM Surabaya I Juanda yang menerangkan tentang Health Certificate (HC) atau sertifikat kesehatan ikan.
Kepala Seksi Promosi dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Diskoperindag Kabupaten Gresik, Sunik selaku pembawa acara, juga menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya sosialisasi.
” Pertama, ingin mendapat informasi langsung dari sumber yang berkompeten di bidangnya. Kedua, untuk percepatan penyiapan persyaratan administrasi, sarana dan prasarananya, tanpa harus bolak balik untuk memenuhinya. Ketiga, untuk mendapat pendampingan langsung dari lembaga penerbit ketiga sertifikat tersebut,” paparnya.
Acara Webinar ini mendapat tanggapan positif dari pelaku UMKM di Bawean yang hadir.
Seperti, Kepala Desa Dekatagung Kecamatan Sangkapura Imam Juhadi, sekaligus pelaku UMKM Perikanan, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Gresik, khususnya dinas terkait yang telah mau turun ke bawah mensosialisasikannya.
” Terima kasih kepada Pemkab Gresik melalui dinas terkait yang mau turun mensosialisasikan program tersebut bahwa menembus pasar ekspor itu tidak serumit yang kami bayangkan selama ini,” ujarnya..
Ada lagi, Hj. Hafiyah, pelaku UMKM Perikanan lainnya dari Desa Sawahmulya Kecamatan Sangkapura, menyatakan bahwa acara ini sangat bagus. Hanya saja, bila ekspor mandiri, dirinya masih memikirkan tentang cara packing produk ikan kerapu hidup, yang selama ini dilakoninya.
”Masalahnya jadwal kapal cepat dari Pulau Bawean dengan pesawat di Juanda, sering tidak sesuai waktunya. Bisa jadi ikan kerapu hidup yang dia kirimkan harus menunggu waktu hingga dua hari untuk menyesuaikan dengan jadwal pesawat. Sementara selama menunggu dua hari itu, kualitas kerapu bisa menurun jauh,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Gresik Agus Budiono yang hadir, mengawal acara ini hingga akhir, berharap dengan diadakannya acara ini, saudara-saudara kita pelaku UMKM Perikanan, mau dan mampu melakukan ekspor mandiri secara benar dan bertanggungjawab, sehingga bisa mencapai keuntungan yang optimal.
Terakhir, Agus berpesan kepada UMKM Perikanan di Pulau Bawean,” untuk meningkatkan kualitas produksinya agar bisa bersaing dengan produk dari daerah lain baik di dalam negeri maupun pesaing dari luar negeri seperti Vietnam.” (bst)