Media Bawean, 21 Agustus 2008
Sumber : Jawa Pos
Wakil Sekretaris-Simpatisan PKB Muhaimin Memar
GRESIK - Menjelang pemilihan legislatif (pileg), suhu politik di Gresik mulai panas. Selasa (19/8) pukul 22.30, dua pengurus DPC PKB versi Muhaimin Iskandar dikeroyok puluhan orang yang tidak dikenal di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik, Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo.
Dua korban pengeroyokan itu diduga akan menyerahkan berkas nama bakal calon legislatif (bacaleg) PKB versi Muhaimin Iskandar. Dua korban itu adalah Wakil Sekretaris DPC PKB Gresik Zulfan Hasyim dan simpatisan PKB Muslikh. Wajah Zulfan memar, sedangkan kepala bagian belakang Muslikh mengeluarkan darah sehingga harus dijahit. Dia dirawat di RS Ibnu Sina Gresik.
Jawa Pos mendapatkan informasi, Selasa (19/8) pukul 22.30, M. Hamim Mubham dan Zulfan Hasyim -keduanya wakil sekretaris Dewan Syura DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar- dan Muslikh mendatangi Kantor KPU Gresik.
Mereka bertiga naik mobil Toyota Kijang berpelat merah -mobil operasional DPRD Gresik- dari Kompleks Perumahan GKB menuju Kantor KPU Gresik. Mereka turun sekitar 20 meter dari kantor itu.
Hamim, pengemudi mobil yang juga ketua Komisi B (bidang perekonomian) DPRD Gresik, berjalan menuju kantor KPU. Zulfan dan Muslikh berada di belakang Hamim.
Tiba-tiba, dari arah timur kantor itu, puluhan orang tidak dikenal berhamburan ke arah Zulfan dan Muslikh. Mereka langsung melayangkan pukulan kepada Zulfan dan Muslikh. Dari gerombolan itu, ada orang yang meneriakkan kata pengkhianat kepada dua korban.
"Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak tahu siapa mereka," ujar Hamim, salah seorang saksi mata peristiwa tersebut.
Hamim mengatakan, kedatangan ke kantor KPU Selasa malam itu hanya mampir. "Kami baru saja beli jamu, kemudian mampir. Jadi, belum membawa berkas pencalegan," kata mantan sekretaris DPC PKB Gresik periode 2001-2006 tersebut.
Dia menduga, pengeroyokan tersebut bertujuan menggagalkan penyerahan daftar bacaleg dari DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar.
Tiga jam setelah pengeroyokan atau Rabu sekitar pukul 02.30, polisi mengantarkan Zulfan dan Muslikh ke RS Ibnu Sina Gresik untuk menjalani visum at repertum. Namun, hingga pukul 16.30, dua korban itu belum melapor secara resmi ke Polres Gresik maupun Polsek Kebomas, lokasi pengeroyokan.
"Sampai sore ini (kemarin, Red) belum ada laporan pengeroyokan," kata petugas Samapta Polres Gresik.
Ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik Robbach Ma'sum menyesalkan tindakan kekerasan itu. "Saya sangat, sangat, sangat menyesalkan kejadian tadi malam," kata Robbach.
Namun, Robbach meminta persoalan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. Misalnya, melapor ke polisi. "Kalau saya, tidak akan melakukan," ujarnya diplomatis.
Terpisah, Sekretaris DPC PKB Gresik versi Gus Dur Ali Mukhid mengaku tidak mendengar adanya pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh. "Saya tadi malam (Selasa,Red) berada di Kantor DPW PKB Jatim. Saya calon DPRD Jatim," kata Ali Mukhid, yang jabatannya dicopot bersama Ahmad Nadir melalui SK DPP PKB yang ditandatangani Muhaimin Iskandar dan Lukman Eddy tersebut.
Sesudah pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh, kantor KPU dijaga ketat. Sejumlah polisi berpakaian preman dan berseragam berjaga-jaga di kantor tersebut hingga Rabu pukul 3 dini hari. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
Wakil Sekretaris-Simpatisan PKB Muhaimin Memar
GRESIK - Menjelang pemilihan legislatif (pileg), suhu politik di Gresik mulai panas. Selasa (19/8) pukul 22.30, dua pengurus DPC PKB versi Muhaimin Iskandar dikeroyok puluhan orang yang tidak dikenal di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik, Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo.
Dua korban pengeroyokan itu diduga akan menyerahkan berkas nama bakal calon legislatif (bacaleg) PKB versi Muhaimin Iskandar. Dua korban itu adalah Wakil Sekretaris DPC PKB Gresik Zulfan Hasyim dan simpatisan PKB Muslikh. Wajah Zulfan memar, sedangkan kepala bagian belakang Muslikh mengeluarkan darah sehingga harus dijahit. Dia dirawat di RS Ibnu Sina Gresik.
Jawa Pos mendapatkan informasi, Selasa (19/8) pukul 22.30, M. Hamim Mubham dan Zulfan Hasyim -keduanya wakil sekretaris Dewan Syura DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar- dan Muslikh mendatangi Kantor KPU Gresik.
Mereka bertiga naik mobil Toyota Kijang berpelat merah -mobil operasional DPRD Gresik- dari Kompleks Perumahan GKB menuju Kantor KPU Gresik. Mereka turun sekitar 20 meter dari kantor itu.
Hamim, pengemudi mobil yang juga ketua Komisi B (bidang perekonomian) DPRD Gresik, berjalan menuju kantor KPU. Zulfan dan Muslikh berada di belakang Hamim.
Tiba-tiba, dari arah timur kantor itu, puluhan orang tidak dikenal berhamburan ke arah Zulfan dan Muslikh. Mereka langsung melayangkan pukulan kepada Zulfan dan Muslikh. Dari gerombolan itu, ada orang yang meneriakkan kata pengkhianat kepada dua korban.
"Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak tahu siapa mereka," ujar Hamim, salah seorang saksi mata peristiwa tersebut.
Hamim mengatakan, kedatangan ke kantor KPU Selasa malam itu hanya mampir. "Kami baru saja beli jamu, kemudian mampir. Jadi, belum membawa berkas pencalegan," kata mantan sekretaris DPC PKB Gresik periode 2001-2006 tersebut.
Dia menduga, pengeroyokan tersebut bertujuan menggagalkan penyerahan daftar bacaleg dari DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar.
Tiga jam setelah pengeroyokan atau Rabu sekitar pukul 02.30, polisi mengantarkan Zulfan dan Muslikh ke RS Ibnu Sina Gresik untuk menjalani visum at repertum. Namun, hingga pukul 16.30, dua korban itu belum melapor secara resmi ke Polres Gresik maupun Polsek Kebomas, lokasi pengeroyokan.
"Sampai sore ini (kemarin, Red) belum ada laporan pengeroyokan," kata petugas Samapta Polres Gresik.
Ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik Robbach Ma'sum menyesalkan tindakan kekerasan itu. "Saya sangat, sangat, sangat menyesalkan kejadian tadi malam," kata Robbach.
Namun, Robbach meminta persoalan tersebut tidak terlalu dibesar-besarkan. Misalnya, melapor ke polisi. "Kalau saya, tidak akan melakukan," ujarnya diplomatis.
Terpisah, Sekretaris DPC PKB Gresik versi Gus Dur Ali Mukhid mengaku tidak mendengar adanya pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh. "Saya tadi malam (Selasa,Red) berada di Kantor DPW PKB Jatim. Saya calon DPRD Jatim," kata Ali Mukhid, yang jabatannya dicopot bersama Ahmad Nadir melalui SK DPP PKB yang ditandatangani Muhaimin Iskandar dan Lukman Eddy tersebut.
Sesudah pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh, kantor KPU dijaga ketat. Sejumlah polisi berpakaian preman dan berseragam berjaga-jaga di kantor tersebut hingga Rabu pukul 3 dini hari. (yad/ib)
Posting Komentar