Media Bawean, 22 Agustus 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Dua korban pengeroyokan di depan Kantor KPU Gresik melapor ke Polres Gresik kemarin (21/8). Kedua korban tersebut adalah Wakil Ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik Zulfan Hasyim dan simpatisan partai bergambar bola dunia dengan sembilan bintang itu, Muslikh.
Mereka mendatangi Mapolres Gresik pukul 15.00 dengan diantar Moh. Hasyim, penasihat hukum korban, dan M. Hamim Mubham, saksi dalam pengeroyokan pada Selasa (19/8) pukul 22.30 tersebut.
Hingga pukul 17.20, kedua korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal itu masih diperiksa di Mapolres Gresik. Sebelumnya, mereka melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Gresik.
Laporan kedua korban tersebut diterima Ipda Sukiran, Ka KSP Polres Gresik. Laporan mereka dicatat dalam nomor LP/215/VIII/2008/Polres Gresik.
Muslikh ketika ditemui Jawa Pos menyatakan masih pusing. Ada sekitar lima luka memar dan robek di bagian belakang kepala pria yang tinggal di Jl Tanjungwira, kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), itu.
"Besok (hari ini, Red) saya akan CT scan. Mungkin ada pendarahan di dalam kepala saya," katanya sambil memegangi kedua kepala.
Muslikh yang pingsan akibat pengeroyokan tersebut menduga pengeroyok yang memukulinya tidak menggunakan tangan kosong. "Sepertinya, ada benda tumpul yang dipukulkan. Sehingga, saya ngeliyeng-ngeliyeng, lalu pingsan," ucapnya.
Keadaan Zulfan nyaris sama. Namun, kondisinya lebih baik daripada Muslikh. Sebab, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu berhasil menyelamatkan diri dari kepungan gerombolan pengeroyok.
"Di antara pengeroyok, saya mengenalnya. Tapi, biar polisi yang mengusut," ujarnya sambil didampingi penasihat hukumnya, Moh. Hasyim.
Sementara itu, ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar, yakni Moh. Syafik, meminta polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang dianggap mencederai demokrasi tersebut.
"Sehingga, otak di balik pengeroyokan bisa terungkap," tutur Syafik yang juga ketua Komisi A (bidang hukum dan pemerintahan) DPRD Gresik itu.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Fadli Widianto yang mewakili Kapolres Gresik AKBP R. Nurhadi Yuwono mengatakan bahwa korban masih diperiksa. "Namun, kami akan mengusut perkara pengeroyokan tersebut," jelasnya.
Seperti diberitakan, menjelang akhir penutupan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) pada Selasa lalu pukul 22.30, ada pengeroyokan terhadap anggota PKB versi Muhaimin. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Dua korban pengeroyokan di depan Kantor KPU Gresik melapor ke Polres Gresik kemarin (21/8). Kedua korban tersebut adalah Wakil Ketua Dewan Syura DPC PKB Gresik Zulfan Hasyim dan simpatisan partai bergambar bola dunia dengan sembilan bintang itu, Muslikh.
Mereka mendatangi Mapolres Gresik pukul 15.00 dengan diantar Moh. Hasyim, penasihat hukum korban, dan M. Hamim Mubham, saksi dalam pengeroyokan pada Selasa (19/8) pukul 22.30 tersebut.
Hingga pukul 17.20, kedua korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal itu masih diperiksa di Mapolres Gresik. Sebelumnya, mereka melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Gresik.
Laporan kedua korban tersebut diterima Ipda Sukiran, Ka KSP Polres Gresik. Laporan mereka dicatat dalam nomor LP/215/VIII/2008/Polres Gresik.
Muslikh ketika ditemui Jawa Pos menyatakan masih pusing. Ada sekitar lima luka memar dan robek di bagian belakang kepala pria yang tinggal di Jl Tanjungwira, kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), itu.
"Besok (hari ini, Red) saya akan CT scan. Mungkin ada pendarahan di dalam kepala saya," katanya sambil memegangi kedua kepala.
Muslikh yang pingsan akibat pengeroyokan tersebut menduga pengeroyok yang memukulinya tidak menggunakan tangan kosong. "Sepertinya, ada benda tumpul yang dipukulkan. Sehingga, saya ngeliyeng-ngeliyeng, lalu pingsan," ucapnya.
Keadaan Zulfan nyaris sama. Namun, kondisinya lebih baik daripada Muslikh. Sebab, pria yang berprofesi sebagai pengacara itu berhasil menyelamatkan diri dari kepungan gerombolan pengeroyok.
"Di antara pengeroyok, saya mengenalnya. Tapi, biar polisi yang mengusut," ujarnya sambil didampingi penasihat hukumnya, Moh. Hasyim.
Sementara itu, ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Gresik versi Muhaimin Iskandar, yakni Moh. Syafik, meminta polisi mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang dianggap mencederai demokrasi tersebut.
"Sehingga, otak di balik pengeroyokan bisa terungkap," tutur Syafik yang juga ketua Komisi A (bidang hukum dan pemerintahan) DPRD Gresik itu.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Fadli Widianto yang mewakili Kapolres Gresik AKBP R. Nurhadi Yuwono mengatakan bahwa korban masih diperiksa. "Namun, kami akan mengusut perkara pengeroyokan tersebut," jelasnya.
Seperti diberitakan, menjelang akhir penutupan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg) pada Selasa lalu pukul 22.30, ada pengeroyokan terhadap anggota PKB versi Muhaimin. (yad/ib)
Posting Komentar