Media Bawean, 16 Agustus 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK -- Musibah tenggelamnya kapal motor (KM) Palangkaraya, Sabtu (9/8) menjadi pelajaran penting bagi Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik. Kini pemeriksaan barang bawaan penumpang diperketat.
Seperti yang terlihat kemarin, petugas adpel terus memelototi semua barang bawaan penumpang kapal motor (KM) Dharma Kartika (DK). Satu demi satu barang bawaan penumpang diperiksa.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di pintu masuk utama. Namun juga di sisi Timur dan Barat, yang dibatasi pagar. Biasanya, penumpang ''menyelundupkan'' barang titipan lewat pagar tersebut. Kemarin, hal itu tidak bisa dilakukan karena sejumlah petugas ditempatkan di sana.
Meski begitu, masih saja ada yang mencoba mengelabui petugas. Misalnya dengan mengatakan bahwa barang tersebut milik syahbandar atau pejabat pemerintahan.
Namun petugas tidak mau kecolongan. Kepala Seksi Penjagaan dan keselamatan (gamat) Adpel Gresik Nuralim sudah memerintahkan anak buahnya meneliti setiap barang bawaan penumpang. "Semua barang yang dinaikkan ke kapal diperiksa satu per satu. Kalau tidak ada pemiliknya, langsung kami turunkan,'' tegasnya.
Kemarin, adalah pelayaran pertama KM Dharma Kartika untuk menggantikan KM Palangkaraya yang tenggelam. Kapal tersebut, selain memuat penumpang juga barang.
Dalam pelayaran pertama menuju Bawean, kapal berkapasitas 205 penumpang itu terisi 173 orang. Bawaan penumpang dibatasi maksimal 20 kilogram per orang. Kelebihan berat akan dikenakan biaya sebagai barang angkutan.
Seperti diberitakan, KM Palangkaraya tenggelam di 11 mil Pelabuhan Bawean, Sabtu (9/8). Seorang penumpang gelap ditemukan meninggal dunia.
Seluruh muatan kapal tersebut ikut tenggelam bersama kapal tersebut. Jumlah barang yang tenggelam simpang siur.
Manifes nakhoda menyebutkan kapal barang tersebut mengangkut dua unit mobil, ambulan dan Toyota Yaris; 23 sepeda motor; 80 ton semen; 40 ton pupuk ; 49 ton beras rakyat miskin (raskin) dan 10 ton general kargo (berisi sembako).(yad/ruk)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK -- Musibah tenggelamnya kapal motor (KM) Palangkaraya, Sabtu (9/8) menjadi pelajaran penting bagi Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik. Kini pemeriksaan barang bawaan penumpang diperketat.
Seperti yang terlihat kemarin, petugas adpel terus memelototi semua barang bawaan penumpang kapal motor (KM) Dharma Kartika (DK). Satu demi satu barang bawaan penumpang diperiksa.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di pintu masuk utama. Namun juga di sisi Timur dan Barat, yang dibatasi pagar. Biasanya, penumpang ''menyelundupkan'' barang titipan lewat pagar tersebut. Kemarin, hal itu tidak bisa dilakukan karena sejumlah petugas ditempatkan di sana.
Meski begitu, masih saja ada yang mencoba mengelabui petugas. Misalnya dengan mengatakan bahwa barang tersebut milik syahbandar atau pejabat pemerintahan.
Namun petugas tidak mau kecolongan. Kepala Seksi Penjagaan dan keselamatan (gamat) Adpel Gresik Nuralim sudah memerintahkan anak buahnya meneliti setiap barang bawaan penumpang. "Semua barang yang dinaikkan ke kapal diperiksa satu per satu. Kalau tidak ada pemiliknya, langsung kami turunkan,'' tegasnya.
Kemarin, adalah pelayaran pertama KM Dharma Kartika untuk menggantikan KM Palangkaraya yang tenggelam. Kapal tersebut, selain memuat penumpang juga barang.
Dalam pelayaran pertama menuju Bawean, kapal berkapasitas 205 penumpang itu terisi 173 orang. Bawaan penumpang dibatasi maksimal 20 kilogram per orang. Kelebihan berat akan dikenakan biaya sebagai barang angkutan.
Seperti diberitakan, KM Palangkaraya tenggelam di 11 mil Pelabuhan Bawean, Sabtu (9/8). Seorang penumpang gelap ditemukan meninggal dunia.
Seluruh muatan kapal tersebut ikut tenggelam bersama kapal tersebut. Jumlah barang yang tenggelam simpang siur.
Manifes nakhoda menyebutkan kapal barang tersebut mengangkut dua unit mobil, ambulan dan Toyota Yaris; 23 sepeda motor; 80 ton semen; 40 ton pupuk ; 49 ton beras rakyat miskin (raskin) dan 10 ton general kargo (berisi sembako).(yad/ruk)
Posting Komentar