Media Bawean, 29 Agustus 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Polisi masih kesulitan mengidentifikasi pemilik ratusan kayu gelondongan jenis meranti yang ditemukan sekitar 4 mil laut dari Pulau Gili, Dusun Gili, Desa Sidokedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Selasa lalu (26/8).
Untuk menyelidiki asal dan siapa pemilik 300 batang kayu yang mempunyai panjang rata-rata 4 meter dan berdiameter 60 hingga 80 sentimeter itu, Kapolres Gresik AKBP R Nurhadi Yuwono memberangkatkan sejumlah anak buahnya. Dipimpin Kasatreskrim Polres Gresik AKP Fadli Widianto, mereka terbang ke Kalimantan Rabu lalu (27/8).
Hasilnya? "Anak buah saya di Kalimantan mengabarkan belum bisa mendapatkan identitas pemilik kayu tersebut," kata Nurhadi ketika dikonfirmasi lewat HP-nya kemarin (28/8).
Dugaan polisi masih tetap. Ratusan kayu seharga ratusan juta, bahkan diperkirakan seharga semiliar rupiah, tersebut adalah hasil pembalakan liar.
Kini muncul kabar lain bahwa ratusan kayu yang diduga asal Kalimantan itu berasal dari sebuah tongkang pengangkut kayu yang terguling di 4 mil perairan Pulau Gili, lokasi penemuan ratusan kayu tersebut. Benarkah?
Pelaksana Harian (Plh) Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik Pudiasto Nugroho maupun Kepala Kantor Pelabuhan Bawean di Pulau Bawean Santoso ketika dikonfirmasi terpisah membantah. Ketika ditemui di kantornya, Pudiasto mengatakan, sampai hari ini (kemarin) belum ada satu pun laporan adanya kapal tenggelam di perairan sekitar lokasi penemuan ratusan kayu gelondongan itu.
"Kalau ada kapal tenggelam, pasti pemilik kayu tersebut akan melapor. Tapi, sampai hari ini tidak ada laporan," jelas pria yang juga kepala Seksi Lalu Lintas (Lala) Adpel Gresik tersebut. "Coba kamu tanya ke Kantor Pelabuhan Bawean. Mungkin telah mendapatkan laporan adanya kapal tenggelam," sarannya.
Terpisah, Santoso setali tiga uang dengan Pudiasto. "Saya juga heran, kok ada ratusan kayu terapung. Padahal, tidak ada laporan kapal tenggelam," tutur Santoso ketika dihubungi via HP-nya.
"Kejadian ini kali pertama dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini. Karena itulah, saya telah memberitahukan kepada semua nakhoda untuk hati-hati ketika melintas di perairan tersebut," tambah Santoso.
Sebuah sumber Jawa Pos di pelabuhan Gresik menyebutkan, ratusan kayu itu berasal dari sebuah tongkang pengangkut kayu. "Kayu-kayu milik sebuah perusahaan kayu di Margomulyo di Surabaya," katanya.
Seperti diberitakan, Polsek Sangkapura mengamankan 300 batang kayu gelondongan. Ratusan kayu berjenis meranti bernilai ratusan juta rupiah tersebut diduga akan diselundupkan melalui Bawean.(yad/ib)
Posting Komentar