Media Bawean, 23 Agustus 2008
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Para pengeroyok Zulfan Hasyim dan Muslikh, tampaknya, tidak akan bisa tidur nyenyak. Identitas mereka kini telah dikantongi polisi. Namun, polisi masih belum menangkap para pengeroyok anggota PKB pro-Muhaimin tersebut.
Polisi masih membutuhkan keterangan dua saksi netral dalam kasus kriminal tersebut. "Saya tidak bisa menyebutkan identitas saksi tersebut. Sebab, mereka bisa saja ditekan pihak lain," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Fadli Widianto yang mewakili Kapolres Gresik AKBP R.Nurhadi Yuwono kemarin (22/8).
"Setelah dua saksi netral ini diperiksa, kami akan melakukan langkah-langkah (penangkapan, Red). Identitas pengeroyok sudah kami kantongi," tambah mantan Kasatreskrim Polres Malang tersebut.
Saat ini, polisi baru merampungkan pemeriksaan terhadap tiga saksi pengeroyokan. Dua di antara saksi itu adalah korban, yakni Zulfan Hasyim dan Muslikh. Saksi lain adalah M. Hamim Mubham, wakil Sekretaris Dewan Syura DPC PKB Gresik.
Dari keterangan saksi-saksi tersebut, polisi mendapatkan identitas para pengeroyok. Namun, polisi masih belum berani menyimpulkan motif pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh tersebut. "Sedang kami dalami motifnya," katanya.
Muslikh, salah seorang saksi korban, ketika ditanya Jawa Pos apakah pernah diintimidasi para pengeroyoknya, menjawab, "Bagi saya, intimidasi seperti sego jangan (sangat sering, Red). Wis kebal dan saya tidak takut."
Seperti diberitakan, sekolompok orang tidak dikenal mengeroyok Zulfan dan Muslikh di depan Kantor KPU Gresik pada Selasa (19/8) pukul 22.30. Dua orang tersebut diduga akan menyerahkan daftar bakal calon legislatif (bacaleg) yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC PKB Gresik Moh. Syafik dan Ainurrofiq. (yad/ib)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Para pengeroyok Zulfan Hasyim dan Muslikh, tampaknya, tidak akan bisa tidur nyenyak. Identitas mereka kini telah dikantongi polisi. Namun, polisi masih belum menangkap para pengeroyok anggota PKB pro-Muhaimin tersebut.
Polisi masih membutuhkan keterangan dua saksi netral dalam kasus kriminal tersebut. "Saya tidak bisa menyebutkan identitas saksi tersebut. Sebab, mereka bisa saja ditekan pihak lain," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Fadli Widianto yang mewakili Kapolres Gresik AKBP R.Nurhadi Yuwono kemarin (22/8).
"Setelah dua saksi netral ini diperiksa, kami akan melakukan langkah-langkah (penangkapan, Red). Identitas pengeroyok sudah kami kantongi," tambah mantan Kasatreskrim Polres Malang tersebut.
Saat ini, polisi baru merampungkan pemeriksaan terhadap tiga saksi pengeroyokan. Dua di antara saksi itu adalah korban, yakni Zulfan Hasyim dan Muslikh. Saksi lain adalah M. Hamim Mubham, wakil Sekretaris Dewan Syura DPC PKB Gresik.
Dari keterangan saksi-saksi tersebut, polisi mendapatkan identitas para pengeroyok. Namun, polisi masih belum berani menyimpulkan motif pengeroyokan terhadap Zulfan dan Muslikh tersebut. "Sedang kami dalami motifnya," katanya.
Muslikh, salah seorang saksi korban, ketika ditanya Jawa Pos apakah pernah diintimidasi para pengeroyoknya, menjawab, "Bagi saya, intimidasi seperti sego jangan (sangat sering, Red). Wis kebal dan saya tidak takut."
Seperti diberitakan, sekolompok orang tidak dikenal mengeroyok Zulfan dan Muslikh di depan Kantor KPU Gresik pada Selasa (19/8) pukul 22.30. Dua orang tersebut diduga akan menyerahkan daftar bakal calon legislatif (bacaleg) yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC PKB Gresik Moh. Syafik dan Ainurrofiq. (yad/ib)
Posting Komentar