Media Bawean, 9 September 2008
Sumber : Surabaya Post
Gresik - Surabaya Post
Pemkab Gresik bakal membangun gudang sembako di Pulau Bawean untuk meminimalisir seringnya lonjakan harga bahan pokok, terutama sembako pada saat ombak besar maupun kondisi darurat lainnya.
"Kedepan, harus ada gudang sembako di Bawean. Minimal satu gudang, agar tidak terjadi kelangkaan maupun lonjakan harga sembako di Bawean,” terang Sekkab Husnul Khuluq didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik Mighfar Syukur, Senin (8/9).
Saat ini, Pemkab Gresik berkoordinasi dengan Bulog Jatim. Sembako yang akan distok di gudang Bawean akan dipasok langsung Bulog. “Dengan stok sembako yang cukup, saya yakin akan menutup gerak para tengkulak untuk memainkan harga,” tambah Ketua Tanfidziyah NU Cabang Gresik itu.
Dengan stok sembako itu, akan diketahui jika terjadi kenaikan harga sembako yang tidak wajar. Pemkab langsung melakukan operasi pasar sampai harga itu turun dengan wajar. “Dengan seringnya operasi pasar, saya yakin tengkulak tidak akan bisa memainkan harga di pasar,” mantan Kadispenda Gresik itu.
Kebutuhan masyarakat Bawean adalah beras. Sedangkan kebutuhan lainnya bisa disiasati. Sebab pulau ini menyimpan banyak sumber daya alam. “Kalau masalah lauk pauk tidak kekurangan, karena banyak warga yang menjadi nelayan. Kalau minyak tanah, bisa diganti dengan kayu bakar yang masih melimpah. Kuncinya, ya beras itu,” tegas Khuluq.
Untuk memasok memasok sembako di Bawean, ujarnya, tidak semudah pengiriman ke daerah lain. Sebab menggunakan kapal yang tergantung kondisi laut. Jika kapal barang tidak berani, pemkab akan minta meminjam kapal TNI AL. “Kalau kapal barang tidak berani merapat, ya dikirim pakai kapal perang,” tuturnya.
Sementara, masyarakat menyambut baik rencana Pemkab Gresik membangun gudang sembako di Bawean. Diharapkan, Pemkab tidak hanya tebar pesona. Karena selama ini, masyarakat Bawean kenyang dengan janji-janji. “Kami ini ingin bukti, sudah capek dengan janji-janji. Nanti, jangan hanya gudang sembako saja, kapal penumpang juga ditambah,” kata Sahar Sulur, warga Bawean. (mam)
Sumber : Surabaya Post
Gresik - Surabaya Post
Pemkab Gresik bakal membangun gudang sembako di Pulau Bawean untuk meminimalisir seringnya lonjakan harga bahan pokok, terutama sembako pada saat ombak besar maupun kondisi darurat lainnya.
"Kedepan, harus ada gudang sembako di Bawean. Minimal satu gudang, agar tidak terjadi kelangkaan maupun lonjakan harga sembako di Bawean,” terang Sekkab Husnul Khuluq didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik Mighfar Syukur, Senin (8/9).
Saat ini, Pemkab Gresik berkoordinasi dengan Bulog Jatim. Sembako yang akan distok di gudang Bawean akan dipasok langsung Bulog. “Dengan stok sembako yang cukup, saya yakin akan menutup gerak para tengkulak untuk memainkan harga,” tambah Ketua Tanfidziyah NU Cabang Gresik itu.
Dengan stok sembako itu, akan diketahui jika terjadi kenaikan harga sembako yang tidak wajar. Pemkab langsung melakukan operasi pasar sampai harga itu turun dengan wajar. “Dengan seringnya operasi pasar, saya yakin tengkulak tidak akan bisa memainkan harga di pasar,” mantan Kadispenda Gresik itu.
Kebutuhan masyarakat Bawean adalah beras. Sedangkan kebutuhan lainnya bisa disiasati. Sebab pulau ini menyimpan banyak sumber daya alam. “Kalau masalah lauk pauk tidak kekurangan, karena banyak warga yang menjadi nelayan. Kalau minyak tanah, bisa diganti dengan kayu bakar yang masih melimpah. Kuncinya, ya beras itu,” tegas Khuluq.
Untuk memasok memasok sembako di Bawean, ujarnya, tidak semudah pengiriman ke daerah lain. Sebab menggunakan kapal yang tergantung kondisi laut. Jika kapal barang tidak berani, pemkab akan minta meminjam kapal TNI AL. “Kalau kapal barang tidak berani merapat, ya dikirim pakai kapal perang,” tuturnya.
Sementara, masyarakat menyambut baik rencana Pemkab Gresik membangun gudang sembako di Bawean. Diharapkan, Pemkab tidak hanya tebar pesona. Karena selama ini, masyarakat Bawean kenyang dengan janji-janji. “Kami ini ingin bukti, sudah capek dengan janji-janji. Nanti, jangan hanya gudang sembako saja, kapal penumpang juga ditambah,” kata Sahar Sulur, warga Bawean. (mam)
Posting Komentar