Media Bawean, 9 September 2008
Mail Dari : Juman bin Mansyur (Boyans People)
Saya salah satu warga Indonesia yang terlahir di pulau ya sangat kecil dan terpencil (Pulau Bawean) dan saya sangat pemerhati dengan pulau itu. Menurut cerita (bukan dongeng) dulu pelayaran Surabaya - Bawean sangat normal dan stabil, walaupun kapal kayu seperti kapal omsini dan kapal-kapal putra daerah.
Akan tetapi seiring masa yang berlalu dan bertemu dengan masa yang modern dan menjamurnya para wakil rakyat dari Bawean di Kabupaten Gresik tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi warga Bawean sendiri, terutama soal penyebrangan. Ironis sekali terjadi di zaman modern dan reformasi.
Apa gunanya dialog yang menghabiskan banyak dana tanpa hasil dan mengimplementasikan kepada rakyat Bawean yang selalu habis karena tenggelam. Ada kapal yang mampu memberi kenyamanan tidak boleh jalan, alasannya izin cargo. Kalau kita lihat di semua penyebrangan yang ada di pulau-pulau di Indonesia tidak pernah mempersoalkan izin cargo atau lainnya. Contoh nyata kapal Rinjani, Dobon Solo, Tilong kabila itu didalamnya berbaur antara kendaraan, hewan, barang dan manusia.
Pesan buat semua Caleg Pemilu 2009 Dapil Bawean, untuk memperjuangkan satu saja keinginan rakyat Bawean , yaitu bagaimana penyebrangan Bawean jadi lancar. Kalau tidak bisa mending mundur saja atau denger dulu lagu iwan fals : wakil rakyat bukan paduan suara.
Dari Redaksi Media Bawean :
Terima kasih kepada Juman Bin Mansyur atas kiriman mailnya kepada Media Bawean. Kepada semua Caleg Pemilu 2009 Dapil Bawean, agar memperhatikan harapan warga Bawean. Bukan sekedar janji disaat kampanye saja, tapi bukti nyata memperjuangkan aspirasi warga Bawean saat terpilih sebagai wakil rakyat.
Mail Dari : Juman bin Mansyur (Boyans People)
Saya salah satu warga Indonesia yang terlahir di pulau ya sangat kecil dan terpencil (Pulau Bawean) dan saya sangat pemerhati dengan pulau itu. Menurut cerita (bukan dongeng) dulu pelayaran Surabaya - Bawean sangat normal dan stabil, walaupun kapal kayu seperti kapal omsini dan kapal-kapal putra daerah.
Akan tetapi seiring masa yang berlalu dan bertemu dengan masa yang modern dan menjamurnya para wakil rakyat dari Bawean di Kabupaten Gresik tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi warga Bawean sendiri, terutama soal penyebrangan. Ironis sekali terjadi di zaman modern dan reformasi.
Apa gunanya dialog yang menghabiskan banyak dana tanpa hasil dan mengimplementasikan kepada rakyat Bawean yang selalu habis karena tenggelam. Ada kapal yang mampu memberi kenyamanan tidak boleh jalan, alasannya izin cargo. Kalau kita lihat di semua penyebrangan yang ada di pulau-pulau di Indonesia tidak pernah mempersoalkan izin cargo atau lainnya. Contoh nyata kapal Rinjani, Dobon Solo, Tilong kabila itu didalamnya berbaur antara kendaraan, hewan, barang dan manusia.
Pesan buat semua Caleg Pemilu 2009 Dapil Bawean, untuk memperjuangkan satu saja keinginan rakyat Bawean , yaitu bagaimana penyebrangan Bawean jadi lancar. Kalau tidak bisa mending mundur saja atau denger dulu lagu iwan fals : wakil rakyat bukan paduan suara.
Dari Redaksi Media Bawean :
Terima kasih kepada Juman Bin Mansyur atas kiriman mailnya kepada Media Bawean. Kepada semua Caleg Pemilu 2009 Dapil Bawean, agar memperhatikan harapan warga Bawean. Bukan sekedar janji disaat kampanye saja, tapi bukti nyata memperjuangkan aspirasi warga Bawean saat terpilih sebagai wakil rakyat.
1 comments:
setuju bang juman mansyur.....tuh dengerin keluk kesah sebagian masyarakat bawean, jangan mau enaknya terima gaji doang..ingat saudara wakil rakyat yang di tunjuk oleh rakyat, berarti boss saudara adalah rakyat yang harus mengikuti kemauan bossnya.
Posting Komentar