Media Bawean, 25 September 2008
Sumber : Koran Surya
GRESIK-SURYA-Arus mudik warga pulau Bawean yang memanfaatkan kapal penumpang mulai menggeliat, Rabu (24/9). Pulau Bawean sudah dikenal sebagai pulau penghasil Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun arus mudik TKI tidak terdeteksi jumlahnya.
Sebanyak 313 penumpang kapal mudik ke pulau Bawean naik KM Express Bahari 8 B, di Pelabuhan Gresik, Rabu (24/9). Diantara penumpang terdapat warga yang menjadi TKI di Malaysia.
Dari pantauan Surya di lapangan, penampilan penumpang TKI berbeda dengan warga biasa. Rata-rata, mereka datang dalam rombongan besar. Mereka juga membawa barang muatan dalam tas berukuran besar.
Apakah ada peningkatan atau penurunan jumlah TKI mudik ke Bawean ? Camat Sangkapura Suhaemi mengatakan, pihak kecamatan belum memperoleh data pasti berapa jumlah warga TKI yang mudik ke Pulau Bawean. Kecamatan Sangkapura, juga tidak punya data jumlah warga yang menjadi TKI di luar negeri. “Selama ini, kepulangan TKI tidak pernah terdata, “ aku Suhaemi saat dikonfirmasi via ponselnya.
Ada beberapa faktor penyebab tidak ada data pasti jumlah warga Bawean yang menjadi TKI. Selain banyak warga Bawean yang sudah mengantongi ijin tinggal permanen di Malaysia dan Singapura, diantara warga yang menjadi TKI terjkadang tidak mengakui jika dirinya bekerja di Malaysia. “ Mungkin mereka segan, “ kata Sukaemi.
Kendati tidak terdeteksi, namun ada dua prediksi bertolak belakang soal TKI mudik ke Bawean. Syakir Jamhuri, anggota DPRD Gresik asal Pulau Bawean mengatakan, dirinya memprediksi kepulangan para TKI tahun ini bakal menurun.
Para TKI itu banyak menunda kepulangan saat lebaran dan memilih pada hari yang lain. “ Mungkin karena mendengar kabar seringnya tiket habis atau masih menilai pelayanan kapal yang buruk, “ kata Syakir, asal Kecamatan Tambak.
Namun Abdul Basid Karim, aktifis LSM Gerakan Rakyat Membangun (Gerbang) Bawean justru menyatakan tahun ini TKI yang mudik ke Bawean bakal mengalami peningkatan. Buktinya, selain menjumpai beberapa TKI yang kehabisan tiket kapal, dirinya juga menerima informasi para TKI itu akan lima hari menjelang lebaran tiba. “ Kayaknya justru akan meningkat, “ tegas Basid Karim.
Bupati Gresik KH Robbach Ma'sum meminta agar aparat terkait menindak tegas praktik percaloan tiket kapal. Bupati berharap ada sanksi tegas bagi pihak yang membeli tiket namun dijual kembali dengan harga tinggi. “Kalau calo bisa dikikis, Insya Allah semua penumpang bisa terangkut ke Bawean,” kata Bupati Robbach saat sidak bersama Kapolres Gresik AKPB R Nurhadi Yuwono, Plt Kepala Adpel Gresik Pudiasto Nugroho dan dinas terkait lainnya, di terminal penumpang pelabuhan Gresik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Sutardji mengatakan, untuk antisipasi calo, pembelian tiket diwajibkan memakai KTP. Sehingga saat kapal berangkat, tiket yang dikantongi harus sama dengan KTP. “ Kalau beda, kami tolak naik, “ kata Sutardji. Tarif kapal juga harus disesuaikan dengan SK Bupati Gresik karena tidak ada kenaikan tarif khusus lebaran.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik juga menyiagakan personilnya menjelang dan sesudah lebaran. Kepala Dinkes Gresik dr Munawan MM mengatakan, semua puskesmas yang berada di sepanjang jalur jalan propinsi diminta siaga, terutama pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD).
Diantara puskesmas yang berada di jalur mudik, Puskesmas Duduksampeyan, Puskesmas Bungah, Puskesmas Manyar, Puskesmas Sedayu dan Puskesmas Panceng. st3
Sumber : Koran Surya
GRESIK-SURYA-Arus mudik warga pulau Bawean yang memanfaatkan kapal penumpang mulai menggeliat, Rabu (24/9). Pulau Bawean sudah dikenal sebagai pulau penghasil Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun arus mudik TKI tidak terdeteksi jumlahnya.
Sebanyak 313 penumpang kapal mudik ke pulau Bawean naik KM Express Bahari 8 B, di Pelabuhan Gresik, Rabu (24/9). Diantara penumpang terdapat warga yang menjadi TKI di Malaysia.
Dari pantauan Surya di lapangan, penampilan penumpang TKI berbeda dengan warga biasa. Rata-rata, mereka datang dalam rombongan besar. Mereka juga membawa barang muatan dalam tas berukuran besar.
Apakah ada peningkatan atau penurunan jumlah TKI mudik ke Bawean ? Camat Sangkapura Suhaemi mengatakan, pihak kecamatan belum memperoleh data pasti berapa jumlah warga TKI yang mudik ke Pulau Bawean. Kecamatan Sangkapura, juga tidak punya data jumlah warga yang menjadi TKI di luar negeri. “Selama ini, kepulangan TKI tidak pernah terdata, “ aku Suhaemi saat dikonfirmasi via ponselnya.
Ada beberapa faktor penyebab tidak ada data pasti jumlah warga Bawean yang menjadi TKI. Selain banyak warga Bawean yang sudah mengantongi ijin tinggal permanen di Malaysia dan Singapura, diantara warga yang menjadi TKI terjkadang tidak mengakui jika dirinya bekerja di Malaysia. “ Mungkin mereka segan, “ kata Sukaemi.
Kendati tidak terdeteksi, namun ada dua prediksi bertolak belakang soal TKI mudik ke Bawean. Syakir Jamhuri, anggota DPRD Gresik asal Pulau Bawean mengatakan, dirinya memprediksi kepulangan para TKI tahun ini bakal menurun.
Para TKI itu banyak menunda kepulangan saat lebaran dan memilih pada hari yang lain. “ Mungkin karena mendengar kabar seringnya tiket habis atau masih menilai pelayanan kapal yang buruk, “ kata Syakir, asal Kecamatan Tambak.
Namun Abdul Basid Karim, aktifis LSM Gerakan Rakyat Membangun (Gerbang) Bawean justru menyatakan tahun ini TKI yang mudik ke Bawean bakal mengalami peningkatan. Buktinya, selain menjumpai beberapa TKI yang kehabisan tiket kapal, dirinya juga menerima informasi para TKI itu akan lima hari menjelang lebaran tiba. “ Kayaknya justru akan meningkat, “ tegas Basid Karim.
Bupati Gresik KH Robbach Ma'sum meminta agar aparat terkait menindak tegas praktik percaloan tiket kapal. Bupati berharap ada sanksi tegas bagi pihak yang membeli tiket namun dijual kembali dengan harga tinggi. “Kalau calo bisa dikikis, Insya Allah semua penumpang bisa terangkut ke Bawean,” kata Bupati Robbach saat sidak bersama Kapolres Gresik AKPB R Nurhadi Yuwono, Plt Kepala Adpel Gresik Pudiasto Nugroho dan dinas terkait lainnya, di terminal penumpang pelabuhan Gresik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Sutardji mengatakan, untuk antisipasi calo, pembelian tiket diwajibkan memakai KTP. Sehingga saat kapal berangkat, tiket yang dikantongi harus sama dengan KTP. “ Kalau beda, kami tolak naik, “ kata Sutardji. Tarif kapal juga harus disesuaikan dengan SK Bupati Gresik karena tidak ada kenaikan tarif khusus lebaran.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik juga menyiagakan personilnya menjelang dan sesudah lebaran. Kepala Dinkes Gresik dr Munawan MM mengatakan, semua puskesmas yang berada di sepanjang jalur jalan propinsi diminta siaga, terutama pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD).
Diantara puskesmas yang berada di jalur mudik, Puskesmas Duduksampeyan, Puskesmas Bungah, Puskesmas Manyar, Puskesmas Sedayu dan Puskesmas Panceng. st3
Posting Komentar