Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pergoki Pasang Santet, Zaenal Tusuk Pengusaha Onderdil

Pergoki Pasang Santet, Zaenal Tusuk Pengusaha Onderdil

Posted by Media Bawean on Kamis, 04 September 2008

Media Bawean, 4 September 2008

Sumber : Detik Surabaya
Danang Yulianto - detikSurabaya
http://games.mobile3845.com
Gresik - Pembunuhan berlatar belakang balas dendam terjadi di Dusun Patar Desa Patar Selamat Kec. Sangkapura Pulau Bawean. Korbannya Sarifi (45) pengusaha onderdil motor.

Korban tewas setelah lambungnya ditusuk pedang hingga ke ulu hati oleh Zaenal Arifin (23). Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Zaenal dimintai keterangan dan dijebloskan dalam tahanan.

Kapolsek Sangkapura AKP Zamzani mengatakan, pembunuhan itu berlatar belakang dendam keluarga dan terjadi pada Rabu malam (3/9/2008).

"Sebenarnya masalah pokok sudah bisa didamaikan perangkat desa. Tetapi salah seorang dari mereka masih menanam dendam hingga terjadilah pembunuhan tersebut," kata Zamzani kepada wartawan di Mapolsek Jalan Sangkapura Pulau Bawean, Kamis (4/9/2008).

Zamzani menjelaskan, masalah ini bermula saat Syaiful (29) tinggal di Dusun Patar Desa Patar Selamat Kec. Sangkapura beberapa hari lalu kepergok akan memasang santet di halaman Sarifi.

Apes bagi Syaiful karena saat sedang beraksi, Sarifi keluar rumah dan memergoki aksinya hingga terjadi cek-cok. Oleh tokoh masyarakat, mereka digiring ke kantor desa untuk didamaikan.

Dalam kesempatan tersebut Syaiful mengaku bahwa santet yang akan dipasang berupa paku kecil-kecil yang didapat dari orang pinter. Kades Patar Selamat Agus Salam menganjurkan Syaiful minta maaf dan membuang santet yang akan dipasang, setelah Syaiful dan Sarifa jabat tangan, masalahnya dianggap selesai.

Ternyata hal itu tidak dianggap oleh Sarifi. Malam itu sekitar pukul 10.00 WIB saat Syaiful akan minta maaf kepada keluarga Sarifa, mereka bertemu di tengah jalan. Saat itulah Sarifi melampiaskan kemarahannya.

Sebenarnya Syaiful sudah berterus terang akan datang ke rumah Sarifa untuk minta maaf, tetapi tidak dipercaya hingga terjadi cek-cok mulut berlanjut pada perkelahian. Karena Syaiful tidak memberi perlawanan, akhirnya dia menjadi bulan-bulanan Sarifa, akhirnya Syaiful dipihing dan lehernya dicekik hingga jatuh lemas.

Zaenal yang melihat kejadian ini menaruh dendam. Tanpa memperdulikan keadaan Syaiful, dia pulang ke rumah lalu mengambil pedang bertuah yang disimpan di dalam lumbung padi dan berlari ke rumah Sarifi.

Sarifi berhasil disusul dan tanpa banyak kata, pedang di tangan Zaenal ditusukkan ke lambung kanan lawannya. Korban hanya sekali mengaduh lalu terkapar di tanah mandi darah dan menghembuskan nafas terakhir. Selanjutnya, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Sangkapura sambil membawa pedang yang digunakan menusuk sebagai barang bukti.

"Pembunuhan itu menurut Zaenal sebagai membela harga diri keluarga setelah Syaiful diperlakukan seenaknya. Pengakuannya, dia tidak ada rencana membunuh Sarifi karena saat menusukkan pedang, Zaenal tidak pilih sasaran. Hanya sekenanya," tutur Zamzani.(fat/fat)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean