Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Budaya Amaen Di Panyalpangan Sudah Hilang

Budaya Amaen Di Panyalpangan Sudah Hilang

Posted by Media Bawean on Rabu, 08 Oktober 2008

Media Bawean, 8 Oktober 2008

Ustadz Alwi Di Depan Langgar

Menelusuri budaya amaen di Pulau Bawean, Media Bawean mengunjungi salah satu Dusun di Desa Kepuhlegundi yang bernama Panyalpangan. Salah satu tokoh Masyarakat yang ditemui Media Bawean adalah Ustadz Alwi. Beliau

guru ngaji yang memiliki langgar dan santri 32 orang perempuan.

Menurut Ustadz Alwi, mengatakan, "Budaya
amaen di Dusun Panyalpangan sudah hilang 3 tahun yang lalu. Memang dulu amaen merupakan tradisi yang sulit dihilangkan dan perlu proses yang lama. Kami sebagai guru agama berusaha mencari solusi, agar tradisi amaen hilang dari kampung penyalpangan," ujar Ustadz Alumnus PPS Sidogiri.

"Salah satunya, kami disini menampung khusus santri perempuan saja. Santri datang jam 6 sore, malamnya menginap dilanggar dan 6 pagi baru boleh pulang. Dengan cara ini, budaya amaen bisa hilang. Sebab santri putri sudah tidak punya kesempatan untuk bisa dimaeni," katanya.

"Bila ada yang berniat meminang, terkadang santri menyerahkan sepenuhnya kepada kami. Mau diterima atau tidak. Sehingga kami betul-betul menyeleksi sipeminang tersebut, terutama melihat latar belakang si pelamar," papar Ustadz Alwi.

Ustadz Alwi Didalam Langgar

Ustadz Alwi saat ditanyakan soal dana bantuan oleh Media Bawean, menjawab, "Oh, belum ada dana bantuan dari pemerintah kepada langgar kami, sejak didirikan tahun 1994, "jawabnya.

"Seandainya mendapat dana bantuan, kami pasti akan membangun langgar yang ada untuk diperbesar. Karena daya tampunya sangat sempit dan tidurnya berhimpitan. Sedangkan sekarang kami hanya menerima 32 santri saja, sedangkan yang antri untuk masuk sudah ada. Kami menolak karena daya tampungnya sangat kecil" jelas Ustadz Alwi.


"Semoga pemerintah bisa membantu untuk membangun langgar ini lebih besar, agar daya tampungnya banyak," tambah Ustadz Alwi. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean