Media Bawean, 11 Oktober 2008
Peredaran miras yang semakin marak di Pulau Bawean, menurut Mantan PC. IPNU Bawean, Marfa'e, S.Ag. adalah kelemahan penegak hukum dalam memberantasnya.
Kepada Media Bawean (11/10), Marfa'e, mengatakan, "Jangan salahkan pihak sekolah bila anak didik terlibat dalam narkoba atau miras, sebab pengaruh lingkungan khususnya pergaulan sangat dominan mempengaruhi kehidupan remaja," katanya.
"Kami melihat remaja Bawean, justru merasa bangga bila dirinya sudah melakukan hal yang kurang baik, seperti pecandu miras," ujarnya.
"Sebenarnya pihak penegak hukum khususnya kepolisian punya peranan besar untuk memberantas miras di Pulau Bawean," jelas Kepala Sekolah MTs. Ruhul Amin Langkap.
"Persoalan kenakalan remaja, seperti bentrok antara Tanjungori dan Tambak yang diawali dengan pesta miras adalah hal yang sangat ironis bagi kehidupan remaja di Pulau Bawean," paparnya.
"Seandainya penegak hukum responsif dalam memberantas peredaran Miras di Pulau Bawean, tidak mungkin seperti remaja akan melakukan pesta miras," jelas Marfa'e. (bst)
Kepada Media Bawean (11/10), Marfa'e, mengatakan, "Jangan salahkan pihak sekolah bila anak didik terlibat dalam narkoba atau miras, sebab pengaruh lingkungan khususnya pergaulan sangat dominan mempengaruhi kehidupan remaja," katanya.
"Kami melihat remaja Bawean, justru merasa bangga bila dirinya sudah melakukan hal yang kurang baik, seperti pecandu miras," ujarnya.
"Sebenarnya pihak penegak hukum khususnya kepolisian punya peranan besar untuk memberantas miras di Pulau Bawean," jelas Kepala Sekolah MTs. Ruhul Amin Langkap.
"Persoalan kenakalan remaja, seperti bentrok antara Tanjungori dan Tambak yang diawali dengan pesta miras adalah hal yang sangat ironis bagi kehidupan remaja di Pulau Bawean," paparnya.
"Seandainya penegak hukum responsif dalam memberantas peredaran Miras di Pulau Bawean, tidak mungkin seperti remaja akan melakukan pesta miras," jelas Marfa'e. (bst)
Posting Komentar